FMIPA UNS – PT Dirgantara Indonesia menggandeng Universitas Sebelas Maret untuk sertifikasi uji kebisingan pesawat N219. Uji kebisingan dimaksud adalah kebisingan yang ditimbulkan oleh suara N219 terhadap penduduk disekitar bandara ketika pesawat landing ataupun take off. Hal ini ditegaskan oleh Palmana Banandhi, Kepala Divisi Pusat Teknologi PT DI mewakili Direktur Teknologi dan Pengembangan  di Ruang Sidang I Gedung A Fakultas MIPA UNS ketika melakukan penandatanganan Memorandum of Undestanding (MoU) antara PT DI dan UNS hari Senin (5/8/2019)

Dari UNS hadir Wakil Rektor bidang Perencanaan dan Kerjasama, Prof. Sajidan. Dalam sambutannya Prof. Sajidan berharap agar MoU ini segera ditindak lanjuti dengan MoA sehingga kerjasama ini menjadi nyata.

Uji kebisingan  pesawat N219 Nurtanio ini dilakukan terhadap penduduk di sekitar bandara. Dengan mengandeng UNS maka PT DI tidak merasa sendirian, karena mendapat dukungan dari akademisi dan berharap riset tentang kedirgantaraan semakin kuat.

Penandatanganan MoU : Dari kiri ke kanan, Drs. Iwan Yahya, M.Si; Drs. Harjana, Ph.D.; Prof. Sajidan; Palmana Banandhi; Satriyo Nagoro dan Giyatno, M.Si

Pesawat N219 Nurtanio dirancang, diuji dan disertifikasi oleh anak bangsa. 

“Dari mulai desain, proses pembangunan dan proses sertifikasi benar-benar dilakukan oleh putra terbaik bangsa,” ujar Palmana.  

Pemerintah berkomitmen mendukung sepenuhnya terhadap pengembangan riset pesawat terbang. Ini dibuktikan dengan menggandeng LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) dalan riset pesawat N219, sehingga kompetitif kost N219 sangat bagus. Tahun 2019 sertifikasi N219 diharapkan sudah bisa diselesaikan. [Mnr/MIPA]