FMIPA UNS – Program Studi D3 Teknik Informatika (D3TI) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta peduli terhadap keberadaan Museum Karst Indonesia yang berada di Wonogiri. Hal ini dibuktikan dengan kerjasama penelitian pengembangan museum seperti publikasi wisata dan optimalisasi teknologi untuk kebutuhan museum.

“Dengan optimalisasi teknologi seperti pembuatan Augmented Reality atau Virtual Reality diharapkan para pengunjung akan lebih tertarik untuk datang ke museum,” demikian diungkapkan Fendi Aji Purnomo, salah satu dosen D3TI UNS pada acara serah terima hasil penelitian di Museum Karst Indonesia, Rabu (27/11/2019).

Museum Karst Indonesia (MKI) yang terletak di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri pengelolaanya di bawah Museum Geologi Bandung.  Museum Karst ini merupakan museum yang berisi koleksi informasi dan contoh batuan kapur, dan merupakan museum karst terbesar dan terunik di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.

Dosen D3 TI UNS melakukan kunjungan dan serah terima hasil penelitian ke Museum Karst Indonesia, Wonogiri (27/11/2019) diterima oleh kepala museum Dwi Eko Rukmini, S.AP

Pembuatan AR/VR membutuhkan waktu yang tidak sebentar, selama enam bulan lebih Fendi dan tim dosen D3TI UNS membuat program ini. Diharapkan dari AR/VR ini pengunjung dapat menikmati visualisasi keberadaan MKI.

Kunjungan tim D3TI UNS dalam rangka serah terima hasil penelitian berupa aplikasi ini diterima oleh kepala museum, Dwi Eko Rukmini, S.AP dan staf. Kedua belah pihak berharap pada masa mendatang akan produk-produk berikutnya sebagai hasil nyata penelitian bersama sehingga dapat membantu pengelola Museum Kars dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.[MnR/MIPA]