Tim MBKM Prodi Ilmu Lingkungan Fakultas MIPA UNS beserta Masyarakat Desa Lampar Boyolali melaksanakan kegiatan Gerakan Mandiri Pangan dan Tanaman Obat Keluarga (PATOGA)

FMIPA UNS – Tim Hibah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Program Studi (Prodi) Ilmu Lingkungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melaksanakan skim membangun desa dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Limbah dengan Pendekatan Ekonomi Sirkular untuk Mewujudkan Desa Mandiri Limbah Tersenyum di Desa Lampar, Tamansari, Boyolali.”

Program ini dilaksanakan oleh sepuluh orang mahasiswa angkatan  2019 dari Prodi Ilmu Lingkungan  selama kurang lebih enam bulan atau satu semester sejak Februari sampai dengan Juli 2022 dengan rekognisi sebesar 20 SKS.

Kegiatan tersebut resmi ditutup secara simbolis melalui kegiatan Grand Closing yang diadakan hari Minggu (26/6/2022) di Balaidesa Lampar dihadiri oleh tim hibah MBKM UNS, Dosen Pembimbing, Perwakilan Dosen Ilmu Lingkungan, Kepala dan apatat Desa, serta perwakilan  karang taruna.

Kegiatan Hibah MBKM merupakan salah satu kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang memberikan mahasiswa hak belajar di luar kampus yang disusun dalam 8 aktivitas Merdeka Belajar (MB) yaitu Pertukaran Pelajar, Magang, Kuliah Kerja Nyata Tematik, Kewirausahaan, Studi Independent, Asistensi Mengajar, Kegiatan Kemanusiaan, Penelitian dan khusus untuk UNSada tambahan Bela Negara. Salah satu skim dari Hibah MBKM ini adalah Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan dalam bentuk Proyek di Desa (Membangun Desa).

Dalam program Hibah MBKM UNS di Desa Lampar, pemberdayaan masyarakat yang dilakukan terfokus pada tema pemanfaatan limbah melalui pendekatan ekonomi sirkuler. Desa Lampar dikenal sebagai Sentra Durian karena potensi perkebunan duriannya, dimana mayoritas penduduk bekerja di sektor perkebunan dan peternakan. Kegiatan peternakan dan perkebunan dari masyarakat tersebut tentunya akan menghasilkan limbah (kotoran, biji, kulit durian, dan lainnya) dengan jumlah yang tidak sedikit. Masyarakat di Desa Lampar masih belum mengolah limbah tersebut secara optimal. Limbah yang tak terkelola dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.

Foto bersama tim hibah MBKM Prodi Ilmu Lingkungan FMIPA UNS dengan Dosen Pembimbing, Kepala Desa, Perangkat Desa, dan PKK Desa Lampar, Tamansari Boyolali

Maka dari itu, tim Hibah MBKM UNS menawarkan solusi atas permasalahan limbah di Desa Lampar untuk dikelola atau diolah dan dapat menjadi peluang penerapan ekonomi sirkular yang bermanfaat bagi pengembangan sektor UMKM lokal maupun pemberdayaan komunitas PKK, dengan harapan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat dan kelestarian lingkungan dapat terjaga. Ekonomi sirkular sendiri merupakan sebuah konsep ekonomi yang mengimplementasikan tingkat konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, yaitu dengan memanfaatkan barang-barang bekas secara maksimum sehingga seimbang antara aspek lingkungan dan ekonomi.

Luaran yang diharapkan dari program tersebut adalah terciptanya produk hasil  pengolahan dan pemanfaatan limbah dengan pendekatan ekonomi sirkular meliputi  POSPAR (Kompos Lampar), POC (Pupuk Organik Cair), eco enzyme (EE), serta PIPOPAR  (Keripik Pongge Lampar) yang dapat dimanfaatkan serta  meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Lampar.

Prof. Dr. Sunarto, M. S. selaku dosen pembimbing berharap kegiatan yang dilakukan tidak hanya sebatas berhenti setelah penutupan, melainkan dapat terus berlanjut. Beliau juga menyatakan pihak akademis dan mahasiswa UNS sangat terbuka bagi pihak desa apabila menginginkan kerja sama serta bantuan untuk membantu kegiatan pengembangan Desa Lampar. “Semoga program Hibah MBKM membangun desa dari mahasiswa UNS ini tidak berhenti di sini saja, tetapi harapannya ke depan dapat terus bermanfaat bagi masyarakat dan terus berkesinambungan.” pungkas Prof. Dr. Sunarto, M. S. [MnR/MIPA]