FMIPA UNS — Sejumlah  mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa kategori Riset Eksakta (PKM-RE) melakukan riset mengenai pengembangan material teragnostik untuk penyakit kanker berbasis Carbon Quantum Dots dari limbah ampas kopi. 

Adapun tim PKM-RE UNS ini terdiri dari mahasiswa FMIPA UNS Surakarta yang terdiri dari Chusna Nur Yuliantika yang berasal dari Program Studi (Prodi) Kimia, Diah Ayu Nurkhasanah dari Prodi Kimia, Galih Widiyanto dari Prodi Kimia, dan Niken Larasati dari Prodi Farmasi.

Sementara dalam penelitian ini melibatkan dosen Prodi Kimia UNS, Dr. rer. nat. Fajar Rakhman Wibowo, S.Si., M.Si. sebagai dosen pembimbing. Penelitian dilakukan dari bulan Juni -September 2022 bertempat di Sub Laboratorium Kimia UNS.

“Penelitian ini dilatarbelakangi oleh jumlah coffee shop yang sedang menjamur akibat tren coffee shop itu sendiri. Hal ini berakibat pada meningkatnya limbah ampas kopi hasil produksi. Sayangnya limbah ampas kopi inilah yang masih belum dimanfaatkan dengan baik. Padahal, limbah ampas kopi mengandung carbon sejumlah ±56%,” ujar Ketua tim PKM-RE UNS, Chusna Nur Yuliantika, Selasa (27/9/2022) seperti dikutip dari uns.ac.id.

Berangkat dari hal ini, maka pada penelitian ini dilakukan sintesis Carbon Quantum Dots dari limbah kopi. Carbon Quantum Dots merupakan material diagnostik yang dapat memendarkan cahaya. Carbon Quantum Dots yang kemudian dikonjugasi dengan Mesoporous Silica Nanoparticles/MSN serta Polimer Poly Allylamine Hydrochloride sebagai sistem “buka tutup” yang sensitif terhadap pH. MSN sendiri merupakan material mesoporous dengan pori yang cocok sebagai material pembawa. Adapun hal ini bertujuan agar obat dapat ditargetkan untuk dapat lepas pada pH asam atau pH sel kanker, yaitu pada pH 4.

Chusna Nur Yuliantika menambahkan bahwa saat ini telah berhasil dilakukan sintesis Carbon Quantum Dots sekaligus Carbon Quantum Dots yang terkonjugasi dengan material Mesoporous Silica Nanoparticles dan Poly Allylamine Hydrochloride. 

“Hasil yang diperoleh cukup baik karena ketiganya terkonjugasi dengan baik terlihat dari hasil karakterisasi yang dilakukan. Rilis obat menggunakan kurkumin dengan material hasil riset juga telah dilakukan pada pH normal dan pH kanker. Penelitian selanjutnya adalah pengujian secara in vitro untuk menguji efekasi kandidat obat terhadap sel kanker,” lanjut Chusna Nur Yuliantika.

Lebih lanjut, hingga saat ini hasil menunjukkan bahwa material teragnostik yang dikembangkan memiliki potensi yang baik. 

“Kami berharap dengan dilakukannya riset ini dapat membantu pengembangan diagnosis dan pengobatan kanker di Indonesia, serta meningkatkan angka kesembuhan terhadap kanker. Tentunya, ke depan masih diperlukan adanya pengembangan terhadap material yang dibuat agar lebih fleksibel penggunaanya bagi masing-masing jenis kanker,” pungkas Chusna Nur Yuliantika. [Humas FMIPA UNS]

Sumber : uns.ac.id