????????????????????????????????????

????????????????????????????????????

Pada Minggu tanggal 21 Pebruari 2016, bertempat di R. Aula gedung B FMIPA diselenggarakan Panggung Inspirasi berupa bedah buku dan bincang inspirasi bersama penerima manfaat beasiswa Bakti Nusa (Beasiswa Aktivis Nusantara) Dompet Duafa. Acara dibagi menjadi dua sesi dimana sesi pertama adalah bincang inspirasi, sementara sesi kedua adalah bedah buku.

Pada sesi bincang inspirasi menampilkan Inayah Adi Oktaviana dan Hasan Fahrur Rozi dimana keduanya adalah penerima manfaat beasiswa Bakti Nusa. Inayah, mahasiswa pendidikan Kimia UNS aktif di Komunitas Gerakan Peduli Indonsia Inklusi (GAPAI). GAPAI didirikan oleh sekelompok mahasiswa yang peduli terhadap penyandang difabel, memiliki misi menghilangkan stigma negatif dan diskriminasi untuk penyandang difabel. Komunitas ini bertujuan dalam menggerakkan pemuda untuk berkontribusi lebih banyak dalam bidang pendidikan bagi para penyandang difabel. Berawal sebuah program pendidikan kewirausahaan yang berfokus kemandirian untuk siswa difabel di salah satu SLB di Surakarta, maka Inayah dan kawan-kawan mendirikan komunitas ini.

Sementara Hasan Fahrur Rozi, mahasiswa Psikologi UNS berjuang mengadvokasi mahasiswa marginal. Siapa mahasiswa marginal itu? Menurut Hasan, mahasiswa marginal adalah mahasiswa yang merindukan kejujuran sebagai laku utamanya, mahasiswa yang ingin menyelaraskan anatara ucapan dan tindakan. Mahasiswa yang tidak ingin memiliki mental peminta, mahasiswa yang ingin kembali pada hakikatnya. Keprihatinan Hasan didasari karena adanya budaya dan pola pikir instan dikalangan mahasiswa yang memberikan sumbangan cukup besar terhadap rekayasa data.

Upaya yang dilakukan Hasan adalah dengan mengajak mahasiswa untuk menyadari potensi besar dalam dirinya, melalui berbagai kesempatan upaya ini sering diteriakannya baik melalui diskusi terbuka ataupun diskusi personal dengan para aktifis yang ada disekitarnya.

Sementara itu pada sesi bedah buku menghadirkan tiga orang pembicara pembedah buku “Hak Rakyat Digasak, Mahasiswa Bergerak.” Ketiga pembicara tersebut adalah  Agung Pardini (Education Trainer at Makmal Pendidikan  Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa Republika), Sholahuddin Aly (Sekretaris Eksekutif ASMINDO Soloraya) dan Indrawan Yepe (budayawan, founder Komunitas Pintu Indonesia).

Buku ‘Hak Rakyat Digasak, Mahasiswa Bergerak’ adalah kumpulan tulisan dari para aktifis penerima beasiswa Bakti Nusa (Beasiswa Aktifis Nusantara) Dompet Duafa angkatan ke-5. Berisi 34 tulisan aktivis muda dari beragam kampus di tanah air menceritakan kesaksian, pengalaman, dan rencana aksi dalam menggalang kepedulian bagi rakyat marginal. Sebuah advokasi sosial selaku pembuktian bahwa mereka masih setia merawat Indonesia. Dari 34 aktifis muda ada 9 aktifis yang berasal dari Univrsitas Sebelas Maret. []