MIPA UNS – Mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret (UNS) berhasil membuat alat penurun demam dengan bahan alam. Mereka adalah Alfiyatul Fithri, Wahyu Puji Pamungkas dan Yayan Dwi Sutarni berhasil membuat inovasi yang diberi nama Reusable Fever Compress from Banana Peels and Shrimp Shells atau disebut dengan REFICAL.

REFICAL merupakan kompres demam dengan bahan dasar kombinasi kulit pisang dan cangkang udang. Metode pembuatan REFICAL diawali dengan pembuatan hidrogel dari kulit pisang menggunakan teknik polimerisasi dilanjutkan pelapisan kain dengan kitosan dari cangkang udang.

Bersama Dosen Pembimbing (Dr. rer.nat Maulidan Firdaus, berbaju batik) mereka menunjukkan prototipe REFICAL, alat kompres berbahan dasar kulit pisang dan cangkang udang

Berdasarkan hasil penelitian yang mereka lakukan serta pengujian menggunakan spektrofotometer FTIR, uji penurunan suhu, dan uji antibakteri, REFICAL menjadi solusi efektif pertolongan pertama penurun demam.

“Selain dapat menurunkan demam, REFICAL memiliki kelebihan seperti sifat reusable yang dilengkapi antibakteri serta bersifat ekonomis. “ ujar Alfiyatul Fithri menerangkan kelebihan hasil inovasinya

Masih menurut Alifiyatul, produk yang berhasil dibuat telah di konsultasikan dengan salah satu dokter di Balai Kesehatan Islam Ujungpangkah Gresik, di mana respon yang diberikan sangat baik dan diharapkan REFICAL dapat diproduksi secara masal.

Tujuan utama diciptakannya REFICAL adalah sebagai pertolongan pertama penurunan suhu demam sehingga pemberian antipiretik berlebih dapat dikurangi. Secara tidak langsung REFICAL dapat mengurangi tiga permasalahan sekaligus, yaitu mengurangi angka kematian anak akibat demam, mengurangi jumlah limbah kulit pisang, dan cangkang udang.

Konsep REFICAL (Reusable Fever Compress from Banana Peels and Shrimp Shells), yaitu kompres demam dengan bahan dasar kombinasi kulit pisang dan cangkang udang dibawah bimbingan Dr. rer. nat. Maulidan Firdaus, M.Si.  berhasil mendapatkan dana hibah penelitian Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC) Ristekdikti tahun 2017 didanai tahun 2018. [Mipa/Mnr]