Kajian Muslimah Scientist, Menjaga Kesehatan Diri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar

FMIPA UNS – Mengawali Bulan November, Muslimah Scientist (MS) Takmir Masjid Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menghadirkan kajian rutin. Kegiatan yang dilaksanakan di Lantai 1 Masjid FMIPA pada hari Jumat (1/11/2024) menghadirkan narasumber Ustadzah apt. Yeni Farida S.Farm, M.Sc., dosen Program Studi Farmasi FMIPA UNS. Kegiatan ini merupakan program rutin dari Bidang Keputrian Takmir Masjid FMIPA UNS dibawah koordinasi Prof. Witri Wahyu Lestari.

Dalam materinya, Yeni Farida menyampaikan bahwa hal yang sering dilupakan untuk disyukuri adalah kesehatan. Seseorang disebut sehat tidak hanya sehat raga tapi juga jiwa dan spiritualnya. Dalam hadist riwayat (HR) Muslim menyebutkan bahwa “Muslim yang kuat itu lebih dicintai Allah dibandingkan muslim yang lemah.” Maka menurut Yeni, ikhtiar menjaga kesehatan adalah amalan yang harus diupayakan dalam meraih cintanya Allah. 

Lebih lanjut Yeni menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan diantaranya faktor perilaku, faktor keturunan, faktor lingkungan dan layanan kesehatan. Faktor perilaku berkaitan dengan pola makan yang tidak sehat, misalnya teralu banyak gula, terlalu pedas, serta  kebiasaan sedentary life atau istilah sekarang disebut mager.

Sementara faktor keturunan berkaitan dengan adanya “bakat” atau risiko penyakit tertentu. Faktor lingkungan erat kaitannya dengan pola hidup bersih yang harus dimuai dari diri sendiri. Berkaitan dengan layanan kesehatan, erat hubungannya dengan keterjangkauan layanan kesehatan yang akan mendukung tercapainya derajat kesehatan yang lebih baik.

“Mahasiswa di UNS bila perlu bantuan kesehatan bisa langsung ke medical center  atau apotek Sebelas Maret yang ada di lingkungan kampus,” terang Yeni

Yeni juga mengatakan bahwa meningkatnya problem kesehatan seperti ganggan fungsi ginjal, Diabetes melitus (DM), Tuberkulosis (TBC), gastritis di kalangan anak muda saat ini menjadi kekhawatiran yang perlu untuk dicegah agar kasusnya tidak semakin banyak. Untuk itu Yeni menjelaskan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk pencegahan penyakit seperti menjaga kebersihan, sebagaimana perintah dalam Al Qur’an dan Hadist. Selain kebersihan fisik juga kebersihan jiwa perlu dijaga.

Selanjutnya memperhatikan pola makan dan tidur, ada jam biologis tubuh yang perlu diperhatikan. Hal ini bertujuan agar fungsi organ tubuh, hormon dan metabolisme tidak terganggu. Yang tidak kalah penting juga adalah aktivitas fisik yang teratur minimal 30 menit selama 3-5 kali seminggu.

Selain tindakan pencegahan, narasumber juga menyampaikan tindakan yang harus dilakukan jika sudah terlanjur sakit. Diantaranya adalah kenali gejalanya (identifikasi mandiri), berikan pertolongan pertama dengan obat-obatan, memperkuat sistem imun tubuh, mengunjungi fasilitas layanan keseharan dan tidak lupa berdoa. Pengobatan secra mandiri disarankan oleh Yeni hanya untuk sakit dengan gejala ringan dan tidak boleh lebih dari 3 hari. Gunakan obat sesuai dengan indikasi dan dosis, serta menghentikan pengobatan jika muncul gejala alergi atau efek samping obat. [Humas Fakultas MIPA]

Scroll to Top