Dekan FMIPA Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Kepakaran Polimer Organik

FMIPA UNS – Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Dr. Desi Suci Handayani, S.Si., M.Si. dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Kepakaran Polimer Organik. Beliau dikukukah sebagai Guru Besar ke-37 pada Fakultas FMIPA dan ke-356 di UNS. Prof. Dr. Desi Suci Handayani, S.Si., M.Si. menyampaikan pidato inaugurasi berjudul “Biopolimer Terbarukan Eugenol dan Anetol: Sintesis, Modifikasi, dan Aplikasinya”.

Pengukuhan Prof. Desi Suci Handayani  sebagai Guru Besar dilakukan oleh Rektor UNS, Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si.  pada hari Rabu (12/2/2024) bertempat di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram UNS. Acara pengukuhan Guru Besar menjadi bagian dalam agenda Sidang Terbuka Senat Akademik UNS.

Rektor UNS, Prof. Hartono dalam sambutannya menuturkan bahwa pengukuhan ini merupakan momentum bersejarah dan membanggakan. Gelar Guru Besar bukan hanya merupakan pencapaian akademik tertinggi, tetapi juga sebuah amanah besar untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

“Perjalanan menuju pengukuhan ini tentu bukanlah hal yang mudah, melainkan hasil dari kerja keras, dedikasi, dan komitmen dalam menghasilkan karya-karya ilmiah terbaik di bidangnya masing-masing,” tutur Prof. Hartono.

Beliau juga menyampaikan bahwa para guru besar memiliki peran strategis dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa. Kepakaran mereka diharapkan dapat memberikan solusi terhadap tantangan yang dihadapi masyarakat. Hal tersebut sejalan juga dengan kontribusi pada pembangunan nasional.

Sementara itu dalam pidatonya, Prof. Desi Suci Handayani menyampaikan bahwa material polimer menduduki posisi signifikan dalam dunia modern, karena manfaatnya telah dirasakan diseluruh aspek kehidupan manusia. Pemanfaatanya yang sangat luas ini disebabkan polimer memilki banyak sifa-sifat yang bermanfaat antara lain tahan terhadap zat kimia dan benturan, mudah dibentuk, dicetak dan ringan.

“Saat ini kebanyakan polimer yang digunakan berasal dari minyak bumi dan plastik, sehingga bersifat tidak terbarukan, tidak dapat terbiodegradasi dan mencemari lingkungan. Maka dari itu dibutuhkan berbagai macam sumber daya alam terbarukan yang dapat diekspolitasi lebih lanjut untuk membuat material polimer, sehingga menghasilkan polimer yang ramah ligkungan,” terang Prof. Desi.

Biopolimer adalah suatu istilah umum yang mencakup polimer alam dan polimer sintetik yang bahan bakunya dihasikan dari alam. Sintesis polimer dengan bahan awal senyawa alam terbarukan sangat menarik perhatian untuk mendukung prinsip kimia hijau.

Eugenol merupakan senyawa aromatik yang melimah di alam, dapat ditemukan pada berbagai tumbuhan seperti cengkeh, kayu manis, kemangi dan pala. Senyawa bahan alam yang lain adalah Anetol, yang meruakan komponen utama dalam minyak adas.

Polimer berbahan dasar bahan alam Eugenol dan Anetol serta modifikasinya sudah banyak dikembangkan. Hasil penelitian yang diperoleh merupakan pengembangan IPTEKS yaitu mengenai modifikasi dan aplikasi polimer berbahan dasar Eugenol dan Anetol yang keberadaanya di Indonesia sangat melimpah. Modifikasi yang dilakukan untuk meningkatkan keberlanjutan polimer sebagai material masa depan dan dapat dimanfaatkan secara lebih luas.

[Humas Fakultas MIPA UNS]

Scroll to Top