FMIPA UNS — Dosen dan Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil membuat eco-enzyme dari limbah sayur dan buah yang difermentasikan. Eco-enzyme buatan mahasiswa FMIPA ini digunakan sebagai penjernih Danau UNS dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni. Pada kesempatan tersebut dituangkan sebanyak  1.000 liter eco-enzyme ke Danau UNS. Cairan eco-enzyme ini disiapkan untuk upaya penjernihan air yang ada di Danau UNS.

Eco-enzyme tidak hanya sebagai penjernih, namun juga berfungsi sebagai pembunuh hama, pupuk, dan karbol sebagaimana disampaikan oleh Prof. Dr. Drs. Pranoto, M.Sc., Dosen pada Program Studi Kimia FMIPA sekaligus sebagai Ketua Panitia Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 UNS.

“Eco-enzyme ini dibuat oleh dosen dan mahasiswa Fakultas MIPA UNS dari limbah sayur dan buah yang difermentasikan. Salah satu fungsinya adalah sebagai penjernih. Disamping itu, eco-enzyme juga berfungsi sebagai pembunuh hama, pupuk, dan karbol,” ujar Prof. Pranoto.

Prof. Pranoto mengatakan bahwa kegiatan Eco-Enzyme Festival ini diprakarsai oleh  UI GreenMetric. “Terdapat 22 kampus termasuk UNS yang mengikuti festival ini. Sebanyak 22 kampus ini siap melakukan penjernihan sungai atau danau yang ada di kampus masing-masing,” imbuh Prof. Pranoto di sela-sela acara Eco-Enzyme Festival di Pelataran Danau UNS, Senin (5/6/2023).

Di UNS, lanjut Prof. Pranoto telah dilakukan pembersihan danau pada 31 Mei kemarin. Kemudian bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, UNS melakukan penjernihan danau dengan menuangkan 1.000 liter eco-enzyme ke Danau UNS.

Proses penjernihan danau yang saat ini kondisinya tercemar logam berat, hingga Bahan Berbahaya dan Beracun atau sering disingkat dengan B3 akan dilakukan secara bertahap.

“Kalau 1 liter eco-enzyme saja untuk 1 m³. Berarti butuh sekitar 18.000 liter eco-enzyme karena disesuaikan dengan luasan Danau UNS. Itu aja sumbangan dari FMIPA. Nanti kita minta mahasiswa untuk membuat eco-enzyme lagi. Harapannya juga UNS bisa naik rangkingnya dengan penjernihan danau ini,” tambahnya.

Prof. Pranoto berharap UNS tidak lagi memanfaatkan air tanah dalam untuk menyiram tanaman. Tapi memanfaatkan air permukaan atau air danau yang telah dijernihkan untuk menyiram tanaman. Hal ini dilakukan supaya ketersediaan air tanah dalam jangka waktu yang panjang tidak habis dipakai.

Sementara itu, mewakili Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, Plt. Wakil Rektor Riset dan Inovasi UNS, Prof. Dr. Kuncoro Diharjo dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema Eco-Enzyme Festival sangat menarik. Festival ini dapat menjadi platform untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan.

“Festival ini dapat mendorong penggunaan enzim sebagai alternatif yang ramah lingkungan untuk menggantikan bahan kimia berbahaya dalam kehidupan sehari-hari, seperti pembersih rumah, deterjen, atau pupuk. Pesan yang disampaikan dapat mempromosikan manfaat penggunaan enzim dan cara penggunaannya yang tepat,” terang Prof. Kuncoro.

Eco-Enzyme Festival dapat mengedukasi masyarakat tentang bahaya penggunaan bahan kimia berbahaya, seperti pestisida dan bahan kimia industri. Pesan festival ini harus menekankan pentingnya daur ulang dan pengurangan limbah. Masyarakat dapat didorong untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan memilah sampah secara benar.

Pesan pelestarian lingkungan yang terkait dengan festival ini dapat mengingatkan masyarakat bahwa lingkungan alam adalah warisan berharga yang harus dijaga untuk generasi mendatang. Melalui edukasi dan kesadaran, masyarakat diharapkan akan lebih peduli dan bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Festival Eco-Enzim dapat mendorong kerja sama antara masyarakat, pemerintah, dan sektor bisnis dalam upaya pelestarian lingkungan. Pesan yang disampaikan harus mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan lingkungan dan mendorong solusi berkelanjutan.

Pada hari ini, UNS menunjukkan kepeduliannya kepada lingkungan Hidup dengan menaburkan eco enzim 1.000 liter di danau UNS, dengan harapan dapat membuat air danau lebih jernih, menekan polutan dalam air danau, dan membantu perkembang biakan mikroorganisme di dalam danau,” pungkas Prof. Kuncoro. [HUMAS FMIPA UNS]