Fakultas Mipa Kembangkan Digitalisasi Museum, Untuk Menjelajah Kehidupan Purba

DSC_0395

Pada hari Kamis, 14 September 2017 bertempat di Aula Fakultas MIPA telah berlangsung kegiatan Workshop AR-VR Guna Pengembangan Digital Museum. Kegiatan workshop ini mengundang nara sumber dari Museum Sangiran beliau adalah Dody Wiranto, S.S.,M.Hum. selaku Kasi Pelindungan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba. Dalam Sambutan dan pembukaan acara yang dilakukan oleh Wakil Dekan I yaitu Dr. Desi Suci Handayani, S.Si., M.Si. menyatakan bahwa Fakultas MIPA sangat mengapresiasi pengembangan digital museum khususnya di Museum Sangiran karena merupakan salah satu bentuk dari MoU kerja sama antara FMIPA UNS dengan BPSMP Museum Sangiran yaitu pengembangan Digital Museum. Pengembangan Digital Museum telah diinisiasi melalui Group Riset Multimedia yang berada di Program Studi Diploma III Teknik Informatika Fakultas MIPA semenjak tahun 2012. Melalui Road Map penelitiannya telah dihasilkan berbagai aplikasi e-Museum Sangiran menggunakan teknologi Augmented Reality dan Virtual Reality yang bertujuan sebagai media edukasi kepada masyarakat.

Ditahun 2017 ini, pengembangan digital Museum Sangiran yang dikoordinasi oleh Fendi Aji Purnomo, S.Si., M.Eng. dikemas melalui konsep virtual museum. Pengemasan melalui konsep virtual tersebut untuk memberikan pengalaman baru bagi masyarakat supaya lebih leluasa dalam mengeksplorasi ruang pamer museum. Pengunjung akan disajikan informasi digital objek pamer dalam ruang virtual 3D yang didesain secara utuh menyamai ruang pamer di Museum Sangiran. Bukan hanya virtual objek pamer saja, pengunjung akan diberikan nuansa virtual lainnya yang lebih fantastis yaitu dapat dengan leluasa melihat simulasi animasi 3D proses kejadian pada zaman dahulu misalnya kepunahan Gajah Purba Stegodon yang punah  terkena letusan gunung berapi atau bertarung dengan predator. Suara letusan gunung, raungan gajah purba, kicauan burung, dan aliran air yang ditambahkan dalam virtual Museum Sangiran bertujuan untuk menguatkan suasana kejadian sehingga pengunjung benar-benar berada di dalamnya saat kejadian berlangsung.

DSC_0444

Hasil penelitian yang dilakukan telah menghasilkan 8 tema Virtual Museum Sangiran dan dalam waktu dekat dapat dinikmati masyarakat melalui playstore dan sementara hanya mendukung android OS. Virtual Museum Sangiran yang pertama bertemakan Kluster Bukuran yang menyajikan bentuk virtual secara utuh baik objek pamer di Bukuran dan animasi punahnya Gajah Purba yaitu Stegodon. Virtual Museum kedua yaitu bertemakan Kluster Dayu, juga menyajikan objek pamer virtual secara utuh dan animasi terkuaknya fosil-fosil purba pada lapisan tanah yang muncul karena tenaga endogen. Virtual Museum Sangiran ketiga menyajikan kehidupan manusia purba Homo Erectus dalam berburu dan membuat alat berburu. Virtual Museum Sangiran keempat menyajikan kehidupan manusia purba Homo Soloensis dan bertahan hidup dan berburu. Virtual Museum Sangiran kelima bertemakan ekskavasi dalam penemuan benda purba, Virtual Museum keenam bertemakan pembuatan museum Kluster Manyarejo, Virtual Museum ketujuh bertemakan kehidupan Hipopotamus dalam bertahan hidup. Dan Virtual Museum kedelapan bertemakan kehidupan Kerbau Purba.

Akhir acara workshop dilakukan simbolis serah terima hasil penelitian dari Fakultas MIPA yang diwakili Dr. Sayekti, S.Si., M.Si. kepada BPSMP Museum Sangiran yang diwakili oleh Bapak Dody Wiranto, S.S.,M.Hum dan dilanjut foto bersama.  Fakultas MIPA selalu berkomitmen dalam membantu Museum Sangiran dalam mewujudkan Digital Museum sehingga masyarakat dapat menikmati informasi pada Museum Sangiran secara leluasa. Harapannya semoga kerja sama dapat berlanjut dan hasil riset dapat bermanfaat kepada masyarakat. [Fendi/M2]

Scroll to Top