FMIPA UNS – Dalam rangka mendukung gerakan kampus hijau (Green Campus), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melaksanakan program pembuatan 100 titik lubang biopori. Kegiatan yang berlangsung di area kampus FMIPA ini bertujuan untuk meningkatkan daya serap air hujan dan memperbaiki kualitas tanah, sejalan dengan upaya pelestarian lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Kegiatan ini diawali dengan simbolisasi penyerahan pralon biopori oleh Dekan FMIPA, Dr. Desi Suci Handayani, S.Si., M.Si. pada hari Jumat (4/10/2024) di halaman parkir Gedung Soetomo Darsowiratmo FMIPA UNS, yang kemudian diserahkan kepada Tim Greencampus FMIPA untuk melanjutkan proses pembuatan lubang biopori di seluruh area yang telah direncanakan. Penyerahan tersebut menjadi tanda dimulainya pembuatan 100 titik biopori di lahan seluas 21.000 meter persegi, yang tersebar baik di area paving maupun di area hijau sekitar fakultas.
Pembuatan lubang biopori ini menyasar dua lokasi berbeda di FMIPA. Pertama, di area paving yang memiliki peran penting sebagai resapan air saat terjadi genangan hujan. Dengan adanya biopori, air hujan dapat diserap lebih cepat ke dalam tanah sehingga mengurangi risiko banjir lokal dan meningkatkan pasokan air tanah. Kedua, di area hijau, lubang biopori difungsikan sebagai media pengolahan limbah organik dan pembuatan kompos. Limbah daun dan sisa tanaman dapat dimasukkan ke dalam lubang biopori, sehingga mempercepat proses penguraian organik dan secara bertahap meningkatkan kandungan humus dalam tanah. Hal ini diharapkan mampu memperbaiki kualitas tanah di area hijau fakultas dan mendukung keberlanjutan vegetasi kampus.
Acara puncak pembuatan biopori dihadiri langsung oleh Rektor UNS, Prof. Hartono, pada hari Sabtu (5/10/2024) bersamaan dengan kegiatan Family Gathering dalam rangka Dies Natalis ke-28 FMIPA UNS. yang turut serta dalam menyelesaikan pembuatan lubang biopori ke-100. Kehadiran Rektor yang turut serta dalam menyelesaikan pembuatan lubang biopori ke-100 dalam kegiatan ini menegaskan dukungan penuh pimpinan universitas terhadap berbagai inisiatif pro-lingkungan yang dijalankan oleh FMIPA dan fakultas-fakultas lain di UNS.
Dalam sambutannya, Prof. Hartono mengapresiasi langkah Fakultas MIPA yang secara konsisten mendukung gerakan Green Campus. “Dengan adanya program pembuatan biopori ini, Fakultas MIPA telah menunjukkan komitmen nyata dalam menjaga lingkungan, mengelola air hujan secara bijaksana, serta mengoptimalkan pengelolaan limbah organik untuk kesejahteraan lingkungan kampus,” ujarnya.
Program pembuatan biopori ini merupakan salah satu dari banyak inisiatif yang dilaksanakan oleh FMIPA UNS dalam mendukung kampus berwawasan lingkungan. Selain meningkatkan daya serap air hujan dan memperbaiki kualitas tanah, biopori juga membantu dalam pengelolaan sampah organik secara efektif. Melalui pembuatan kompos alami dari limbah organik, fakultas tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan kampus, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas tanah di area hijau yang nantinya akan bermanfaat bagi pertumbuhan vegetasi.
Keberadaan lubang biopori juga mendukung konservasi air, terutama di daerah perkotaan yang rentan terhadap masalah genangan air. Dengan semakin berkurangnya lahan resapan alami akibat pembangunan, inisiatif pembuatan biopori di kampus merupakan langkah cerdas untuk memaksimalkan fungsi tanah dalam menyerap air dan menjaga keseimbangan ekosistem lokal.
Dengan tercapainya target pembuatan 100 lubang biopori di Fakultas MIPA, diharapkan program ini dapat menjadi inspirasi bagi fakultas-fakultas lain di UNS untuk melakukan hal serupa. Langkah-langkah kecil seperti ini sangat penting dalam mewujudkan lingkungan kampus yang lebih hijau, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
FMIPA UNS akan terus memantau perkembangan penggunaan lubang biopori ini dan berkomitmen untuk menjaga kelangsungan manfaatnya. Selain itu, fakultas juga berencana untuk melibatkan mahasiswa dalam program pengelolaan dan pemeliharaan lubang biopori, sehingga mereka tidak hanya belajar secara teori, tetapi juga terlibat aktif dalam upaya pelestarian lingkungan yang konkret. Program ini sekaligus menjadi bukti bahwa UNS, melalui FMIPA, terus berinovasi dalam menciptakan kampus yang peduli lingkungan, selaras dengan visi universitas untuk menjadi pusat unggulan dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di bidang pelestarian lingkungan hidup.
Dengan rampungnya pembuatan 100 lubang biopori, Fakultas MIPA UNS telah mengambil langkah maju menuju kampus hijau yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan, memberikan kontribusi nyata dalam menjaga keseimbangan alam di tengah perubahan iklim global. [Humas Fakultas MIPA]