Tenaga kefarmasian saat ini sangat dibutuhkan, baik di industri farmasi, apotek, puskemas maupun rumah sakit. Â Untuk menambah pengetahuan tentang tenaga kefarmasian, Program Studi Farmasi Fakultas MIPA UNS menyelenggarakan kuliah tamu pada hari Rabu (26 April 2017) bertempat di Madukara Room UNS Inn Solo.
Mengundang pakar Prof. P.T. Thomas dari School of Pharmacy Taylor’s University Malaysia, dan Dra. Fita Rahmawati, Sp. FRS., Apt dari Universitas Gajag Mada (UGM) Yogyakarta. Keduanya berbicara tentang peran Farmasi Klinis di Rumah Sakit. Baik Prof. Thomas maupun Ibu Fita sepakat bahwa farmasis harus diberi peran yang lebih besar dalam manajemen rumah sakit. Selama ini farmasis di rumah sakit masih dipandang sebelah mata, yang terkadang kehadirannya dengan peran lebih tidak diharapkan baik oleh dokter maupun perawat. Hal ini umum di negara berkembang, dan diamini oleh Prof. Thomas, karena menurut dia, di Malaysia pun peran farmasis tidak jauh berbeda dengan di Indonesia yang masih dipandang sebelah mata. Berbeda dengan dinegara maju, farmasis mendapat apresiasi. Ibu Fita mencontohkan di salah satu Rumah Sakit di Amerika, bahwa seorang farmasis bisa memberikan injeksi kepada pasien, dimana hal ini hanya bisa dilakukan oleh perawat atau dokter jika di Indonesia.
Padahal menurut Fita, sebagaimana Peraturan Menteri Kesehatan nomor 58 Tahun 2014 bahwa Standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit diantaranya meliputi, pengkajian dan pelayanan resep, Pelayanan Informasi Obat (PIO), Pemantauan Terapi Obat (PTO), Monitoring Efek Samping Obat (MESO), Evaluasi Penggunaan Obat (EPO), Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD) dan lain sebagainya. Jika dilihat dari sini maka peran farmasi klinis di Rumah Sakit sangat strategis. Sehingga peran farmasis dalam pemberian obat diharapkan bisa efektif dan tanpa efek samping.
Kuliah tamu yang dihadiri oleh mahasiswa Farmasi ini bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan mahasiswa mengenai farmasi klinis.
“Tujuan kuliah tamu adalah guna menambah wawasan keilmuan mahasiswa dan update issue yang berkembang saat ini,†demikian dikatakan oleh Dr. rer nat Sapton Hadi selaku kepala Program Studi (Prodi) Farmasi Fakultas MIPA.
Lebih lanjut dikatakan oleh Saptono, bahwa saat ini Prodi Farmasi merupakan salah satu prodi di UNS yang tinggi peminatnya, hal ini sebagaimana angka ketetatan pada tahun 2016 sebesar 1:75, artinya dari 75 orang yang mendaftar di Prodi Farmasi, hanya 1 orang yang diterima. Saat ini ada empat rumpun di prodi Farmasi yaitu Farmasi Klinis, Teknologi Farmasi, Kimia Farmasi dan Farmasi Bahan Alam.  [M2]