FMIPA UNS – Dalam rangka studi banding sistem rekognisi mata kuliah dalam pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melakukan kunjungan kerja ke FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Kujungan kerja yang dilaksanakan pada hari Senin (31/10/2022) dipimpin langsung oleh Wakil Dekan Akademik, Riset dan Kemahasiswaan, Prof. Venty Suryanti, S.Si., M.Phil., Ph.D. diikuti oleh Kaprodi dan Tim Rekognisi Program Studi.
Rombongan diterima oleh Prof. Drs. Roto, M.Eng., Ph.D. (Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan) beserta jajarannya di Auditorium Fakultas MIPA. Tujuan dari kunjungan kerja, sebagai mana disampaikan oleh Prof. Venty Suryanti adalah dalam rangka studi banding penerapan rekognisi mata kuliah program MBKM yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Dari hasil pertemuan dapat disimpulkan bahwa masing-masing perguruan tinggi bahkan program studi memiliki karakteristik yang berbeda. Maka dalam penerapan MBKM di masing-masing perguruan tinggi atau program studi menjadi fleksibel. Seperti di Fakultas MIPA UGM misalnya, menerapkan konsep kurikulum wajib dengan jumlah SKS sebanyak 100 selesai di semester lima. Sehingga yang pertama dilakukan adalah menyiapkan kurikulum agar siap dalam mengakomodasi program MBKM.
Menurut Prof. Roto, ada empat jenis kegiatan yang diakomodasi dalam program MBKM yaitu, Magang, Penelitian, Wirausaha Mahasiswa dan Asistensi Mengajar. “Untuk program pertukaran pelajar atau mahasiswa kurang maksimal dikarenakan jarang ada mahasiswa yang mau pergi dari UGM,†terang Prof. Roto.
Dipilihnya FMIPA UGM pada kunjungan kerja ini tidak lepas dari prestasi yang diraih sebagai acuan dalam penerapan program MBKM yang dinilai telah berhasil. Harapan dari kunjungan kerja ini adalah progran studi bisa lebih fleksibel di dalam penerapan program MBKM tanpa mengurangi esesni dari program tersebut. Sehingga mahasiswa yang mengambil program MBKM tidak merasa dirugikan. Dan yang lebih penting lagi adalah mahasiswa yang bersangkutan bisa menguasai materi perkuliahan yang disampaikan. [Humas FMIPA UNS]