Tidak bisa dipungkiri bahwa sampai saat ini hasil riset para akademisi masih kesulitan menembus dunia industri. Permasalahan ini membuat kesenjangan yang semakin lebar antara dunia akademisi dan dunia indsutri. Untuk menjembatani hal tersebut, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) selenggarakan Workshop Strategi Penciptaan Hasil Riset Inovasi bagi para tenaga akademisi pada hari Kamis (16/11/2017) bertempat di Kusuma Sahid Prince Hotel (KSPH) Solo.

Acara yang dihadiri oleh dosen dan peneliti ini membahas bagaimana strategi agar hasil riset di perguruan tinggi bisa menembus dunia industri. Apa yang menjadi kebutuhan dunia industri bisa terakomodasi oleh penelitian para akademisi, demikian juga sebaliknya, hasil riset di perguruan tinggi bisa diterapkan dan  dipakai di dunia industri.

“Tantangan besar bagi peneliti adalah bagaimana menciptakan strategi agar hasil riset di perguruan tinggi bisa dijual ke industri”, demikian dikatakan oleh Prof. Ir. Ari Handono Ramelan selaku Dekan FMIPA UNS ketika membuka acara workshop.

Lebih lanjut Ari Handono mengatakan bahwa negara harus hadir sehingga bisa melindungi hasil karya riset yang dihasilkan oleh perguruan tinggi. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Industri Kecil dan Menengah Komponen Otomotif (PIKKO), Rossalina Faried.

“Pemerintah harus punya komitmen untuk membentuk vokasi dan riset menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan. Sehingga diharapkan para lulusan perguruan tinggi tidak hanya mencari pekerjaan, namun bisa berinovasi melalui riset” ujar Rossalina Faried.

Rossalina juga berharap agar pemerintah lewat kebijakan yang dibuat bisa melindungi Industri Kecil dan Mennegah (IKM). Jangan sampai produk yang dihasilkan oleh IKM kalah bersaing dengan produk impor, karena lebih murah dari sisi harga. Hal ini bisa membuat IKM kalah bersaing yan akhirnya kolaps karena negara tidak bisa melindung industri kecil yang ada dinegaranya.

SEINERGI : dari kiri ke kanan, Drs. Iwan Yahya, M.Si (UNS), Jefri Rudyanto Sirait. (Astra Mitra Ventura), M. Taufik Lamade, M.M (Jawa Pos) dan Fery Aditya, S.E (Rekadaya Multi Adiprima) pada acara workshop di KSPH Solo

Hadir pula pada acara workshop Drs. Krus Haryanto, M.Si.(Kepala Bidang Penelitian Dan Pengembangan Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri /BBTPPI),  Dr. Eng. Sri Bimo Pratomo (Kepala Bidang Litbang Balai Besar Logm dan Mesin/BBLM) dan Jefri Rudyanto Sirait (Presiden Direktur PT  Astra Mitra Ventura) serta Muhammad Taufik Lamade, M.M. dari Jawa Pos.

Diharapkan media juga berperan dalam mempromosikan hasil riset perguruan tinggi, sehingga dikenal oleh masyarakat luas. Acara diakhiri dengan sarasehan dan rencana tindak lanjut dari workshop yang digelar pada hari ini.  [M2]