FMIPA UNS – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kelompok 339 Universitas Sebelas Maret (UNS) sebanyak 10 mahasiswa yang terdiri dari 6 orang mahasiwa Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS Surakarta dan 4 mahasiswa dari berbagai program studi yang ada di UNS melakukan penelitian terhadap sumber air tanah dengan menggunakan metode geolistrik. Metode ini digunakan sebagai sarana dalam penelitian sumber air tanah yang berpotensi untuk dimanfaatkan bagi masyarakat.
Desa dengan topografi berbukit dan mengandalkan sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi tersebut dinilai sangat rentan terhadap kelangkaan air. Fenomena penurunan debit air tersebut mengindikasikan ancaman kritisnya air tanah akibat eksploitasi berlebihan tanpa diimbangi upaya pelestarian yang memadai.
“Penggunaan metode geolistrik kami lakukan untuk mengidentifikasi dan memetakan potensi sumber air tanah baru yang dapat dimanfaatkan masyarakat, khususnya dalam menghadapi ancaman kekeringan,” jelas Anang Bagas Pratama, perwakilan kelompok mahasiswa dari Prodi Fisika Fakultas MIPA UNS.
Kegiatan survei yang dilaksanakan selama beberapa hari itu difokuskan pada empat titik strategis di tiga dusun, yaitu Dusun Bendungan (1 titik), Dusun Tukluk (2 titik), dan Dusun Papringan (1 titik). Penentuan lokasi tersebut merupakan hasil koordinasi dan diskusi langsung antara tim KKN dengan Pemerintah Desa Kulurejo, Nguntoronadi, Wonogiri.


Hasil penelitian menunjukkan variasi resistivitas yang signifikan di bawah permukaan tanah, yang mengindikasikan perbedaan karakteristik lapisan tanah. Data berhasil membedakan antara lapisan dengan resistivitas rendah, yang mengindikasikan zona jenuh air atau tanah lempung, dan resistivitas tinggi yang menandakan batuan keras atau lapisan kering.
“Temuan ini tidak hanya berpotensi mengarahkan pada titik pembuatan sumur baru tetapi juga dapat digunakan sebagai data awal untuk memetakan daerah rawan longsor,” tambah Anang.
Hasil penelitian ini telah disampaikan secara resmi kepada pemerintah desa dan masyarakat dalam sosialisasi terbuka pada hari Selasa (19/8/2025) lalu bertempat di Balai Desa Desa Kulurejo, Nguntoronadi, Wonogiri. Rekomendasi titik sumur baru salah satunya akan dipergunakan untuk pembangunan peternakan desa di Dusun Bendungan yang sedang dalam proses pengerjaan.
Di sisi lain, proses pengambilan data sempat dihadapkan pada sejumlah kendala lapangan, seperti medan yang terjal dan kondisi cuaca yang tidak menentu. Hujan dinilai dapat mengganggu akurasi hasil pengukuran geolistrik.
Kepala Desa Kulurejo menyambut positif kontribusi yang diberikan mahasiswa KKN UNS. Data hasil geolistrik tersebut diharapkan dapat menjadi panduan tepat guna bagi pemerintah desa dan masyarakat, tidak hanya untuk mengatasi kesulitan air bersih saat ini tetapi juga untuk perencanaan jangka panjang dan mitigasi bencana di masa depan. Kegiatan ini membuktikan telah terselenggaranya program kemitraan yang berdampak positif dari aspek sosial kepada masyarakat luas, dalam hal mengatasi kesulitan air bersih dan juga mitigasi bencana di masa depan.
Kegiatan ini ditargetkan dapat memberikan dampak yang berkelanjutan sekaligus mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) utamanya poin 3 tetang kesehatan yang baik dan kesejahteraan (good health and well-being), poin 6 tentang air bersih dan sanitasi layak (clean water and sanitation). Kegiatan ini juga merupakan wujud implementasi tridarma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. [Humas Fakultas MIPA UNS]