FMIPA UNS – Perwakilan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil mengamankan podium dalam Pekan Riset Sawit Indonesia (PERISAI) 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Pada kompetisi PERISAI 2024, UNS diwakili oleh Ryan Fauzy, Zaizafun Faiha, Vania Maharani, dan Fatimah Aqilah yang keempatnya merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Farmasi FMIPA UNS. Tim dibimbing langsung oleh Apt. Syaiful Choiri, S.Farm., M.Pharm, Sci.
Perwakilan UNS tersebut meraih Juara 2 setelah mempresentasikan penelitiannya yang berjudul “Modifikasi Kombinasi Stearin dan Olein sebagai Smart Delivery Tertarget Berbasis Nanostructured Lipid Carrier untuk Agen Pencegahan dan Pengobatan Kanker Melanoma dalam Sediaan Hidrogel Patch” saat final PERISAI 2024 di Nusa Dua, Bali, Kamis (3/10/2024) hingga Jumat (4/10/2024).
“Riset kami berfokus pada pemanfaatan stearin dan olein dari CPO sebagai sistem penghantaran obat tertarget dalam bentuk hidrogel patch untuk mencegah dan mengobati kanker melanoma,” terang Zaizafun, salah satu mahasiswa yang tergabung dalam tim pada Kamis (10/10/2024) sebagaiaman dikutip dari uns.ac.id.
Zaizafun mengaku bahwa persiapan perlombaan dimulai dengan penyusunan proposal riset dengan bekal literatur terkait pemanfaatan produk derivatisasi CPO. Dirinya dan tim yang merupakan mahasiswa semester 2 merasa memerlukan usaha dan tenaga yang lebih untuk memahami konsep-konsep farmasi dan penelitian yang biasanya diajarkan di semester akhir.
“Kami banyak menemukan trial and error dalam pengembangan formula sediaan. Kami bekerja keras untuk menyelesaikan semua tahap riset, termasuk pengujian dan analisis hasil, mencari produsen kelapa sawit untuk menjalin kerja sama, agar bisa memberikan hasil yang terbaik. Durasi penelitian ini kurang lebih selama satu tahun,” tambahnya.
Dilansir dari laman resmi Kemenkeu, kegiatan PERISAI 2024 sendiri bertema Green Gold: Transforming Palm Oil Industry through Cutting-Edge Technologies dan menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kolaborasi pemerintah, peneliti, serta pelaku industri sawit. Melalui kompetisi tersebut, peneliti mendiseminasikan hasil penelitian dan pengembangan sawit kepada para pelaku usaha termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta koperasi. Dari hasil diseminasi tersebut, diharapkan akan terjadi pemanfaatan hasil riset oleh industri dan pelaku usaha serta memajukan industri kelapa sawit Indonesia menuju pemberdayaan dan keberlanjutan yang lebih besar.
“Kami sangat bersyukur bisa pulang dengan membawa juara 2. Pengalaman ini memberikan motivasi dan keyakinan bahwa kerja keras dan bersungguh-sungguh pasti akan menghasilkan hasil yang manis,” tutur Zaizafun. [Humas Fakultas MIPA UNS]