Mahasiswa FMIPA UNS Meraih Penghargaan Bergengsi International Youth Conference (IYC) 2024

FMIPA UNS – Novi Nur Priyanti, Mahasiswa Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil meraih penghargaan pada ajang International Youth Conference (IYC) 2024 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada tanggal 10-12 Agustus 2024. Novi Nur Priyanti bersama tim berhasil mendapatkan dua penghagaan sekaligus yaitu medali perunggu untuk kategori sub tema kesehatan dan mendapatkan best paper untuk kategori umum.

International Youth Conference (IYC) 2024 merupakan kompetisi esai ilmiah tingkat internasional yang diselenggarakan oleh Sentosa Foundation bekerja sama dengan Nusantara Muda Community, Setara Prisma Nusantara, dan Centre of Entrepreneurial Development and Graduate Marketability, Universiti Putra Malaysia. Ajang ini bertujuan untuk menampilkan kreativitas dan inovasi mahasiswa dalam bidang sains dan teknologi di era Society 5.0.

Tercatat lebih dari 50 institusi pendidikan dari berbagai negara mengikuti kompetisi ini. Sehingga persaingannya tidak hanya dengan mahasiswa dari Indonesia saja, melainkan juga dari beberapa negara seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, Singapura dan negara lain.

Novi Nur Priyanti bersama tiga orang lainnya, Dofito Hanifah Kusindarto, Latifah Nuraeni, dan Syamsul Huda yang kesemuanya merupakan mahasiswa Prodi Kimia menyampaikan esai yang  membahas mengenai hydrogel untuk luka diabetes. Adapun untuk keterbaruan dari esai yang dibawakan oleh  Novi, dkk yaitu hydrogelnya memakai antibakteri dari bahan alami berupa ekstrak daun tapak dara. Sebagaimana disampikan oleh Novi, hydrogel yang digunakan juga dimodifikasi dengan kemampuan thermosensitif dan self healing.

“Kebanyakan hydrogel hanya memiliki kemampuan self healing saja atau thermosensitif saja. Sehingga kami memiliki ide untuk memadukan kedua kemampuan tersebut dalam produk hydrogelnya,” terang Novi kepada tim mipa.uns.ac.id pada Rabu (28/8/2024)

Sifat self healing sendiri secara sederhananya adalah, jika tertekuk bentuknya dapat kembali ke bentuk semula. Sementara sifat thermosensitive adalah terjaganya kelembapan dari lukanya walau terjadi perubahan suhu.

Prof. Venty Suryanti, S.Si., M.Phil., Ph.D., selaku Wakil Dekan Akademik, Riset, dan Kemahasiswaan FMIPA menyampaikan apresiasi atas prestasi yang diraih oleh Novi dan timnya. “Kami sangat bangga atas prestasi yang diraih oleh Novi Nur Priyanti dan tim di kancah internasional. Pencapaian ini menunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas MIPA mampu bersaing di tingkat global,” ujar Prof. Venty Suryanti.

Prof. Venty Suryanti juga berharap semoga prestasi ini bisa menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dan berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. [Humas Fakultas MIPA UNS]

Scroll to Top