Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggarakan acara Scientist Business Coaching (SBC) yaitu pendampingan bisnis bagi mahasiswa MIPA. Acara yang diperuntukkan terbatas hanya bagi 100 orang yang sungguh-sungguh pengin punya usaha maupun yang sudah punya usaha starup ini diselenggarakan pada hari Rabu (17 Mei 2017) bertempat di R. Aula Gedung C FMIPA.
Menampilkan Andri Budiono, seorang pengusaha sekaligus pengurus  Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) cabang Solo. Dalam materinya Andri Budiono menyampaikan bahwa ada orang yang menjadi pengusaha karena ketidaksengajaan yang dia istilahkan dengan by Accident, dan ada karena memang direncanakan atau dia sebut by Design. Bedanya adalah jika seseorang menjadi pengusaha by Accident maka bisa dipastikan bahwa usahanya tidak akan bertahan lama, beda jika menjadi pengusaha atau pebisnis karena direncanakan. Usaha yang direncanakan akan bisa bertahan dan jika menghadapi masalah akan dengan mudah bisa diselesaikan karena sudah diantisipasi sebelumnya.
Lebih lanjut Andri mengatakan, menjadi pengusaha by Design perlu adanya support system agar usaha tersebut bisa berkembang dengan pesat diantaranya adalah Family/keluarga, Guru Spiritual, Mentor Bisnis, Mastermind/Leader Forum, dan Team Work. Maka dengan adanya SBC ini bisa menjadi mastermind (tempat curhat) bagai para pengusaha pemula (starup) menghadapi masalah dalam membangun bisnisnya. Dan juga dengan adanya SBC ini para mahasiswa akan didampingi oleh para mentor dalam membangun dan mengembangkan usahanya.
Pembicara kedua adalah seorang entreprenuer dari Magelang Alfadlol, owner LPK Saitama, lembaga spesialist diklat magang ke Jepang yang memberangkatkan calon tenaga kerja nya secara mandiri. Alfadlol menyampaikan bahwa ketika kita mengikuti pelatihan bisnis agar berhasil harus Antusias, Fokus dan Action. Dia mengatakan sebagai seorang scientist maka kita harus bisa mengungkap empat rahasia tanda matematika untuk kesuksesan. Pertama adalah tanda plus, kita harus bisa menciptakan nilai tambah (value) dari bisnis yang kita kembangkan. Kedua adalah tanda kali, dimana filosofinya adalah, untuk meningktakan keuntungan yang berlipat kita perlu membuka dan menambah cabang baru. Ketiga adalah tanda bagi, dimana ketika kita sudah sukses dalam berbisnis jangan pelit untuk berbagi ilmu dengan orang lain. Dan keempat adalah tanda kurang, dimana sepandai-pandainya kita pasti punya kelemahan dan kekurangan, maka bagaimana kita bisa menutup kelemahan dan kekurangan kita dengan hal yang positif sehingga menjadi nilai lebih.
Tujuan diselenggarakannya acara ini adalah terwujudnya unit bisnis yang dikelola oleh organisasi mahasiswa (ormawa), sehingga diharapkan ormawa bisa mandiri dalam pengelolaan dan pembiayaan organisasi. Dan tidak menutup kemungkinan akan muncul owner-owner baru dikalangan mahasiswa sehingga menjadikan mahasiswa lebih mandiri. Dikatakan oleh wakil dekan bidag kemahasiswaan dan alumni FMIPA, Prof. Sugiyarto, bahwa acara SBC akan berkelanjutan dengan dibukanya kelas pendampingan bisnis sampai mahasiswa mampu menemukan dan menjalankan ide bisnisnya. Rencananya akan diadakan pendampingan setiap dua pekan sekali selama enam bulan oleh coach bisnis dengan jadwal materi terstruktur. Semua coach bisnis yang memberikan materi dan melakukan pendampingan selama enam bulan merupakan praktisi dan seorang pengusaha.
“Kami berharap dengan adanya SBC ini akan muncul pengusaha-pengusaha baru dikalangan mahasiswa,†demikian dikatakan oleh Prof. Sugiyarto ketika memberikan sambutan. [M2]