Muslimah Aktif dan Bermartabat: Lindungi Diri Dari Kekerasan Seksual

FMIPA — Dalam rangka memperkuat peran muslimah sebagai pribadi yang aktif dan bermartabat, Masjid Fakultas Matematika dan Ilmu Pegetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali mengadakan kajian muslimah dengan tema “Muslimah Aktif dan Bermartabat: Lindungi Diri dari Kekerasan Seksual.” Kajian ini berlangsung pada hari Jumat, 12 September 2025, di lantai satu Masjid FMIPA dan dihadiri oleh puluhan muslimah dari berbagai fakultas.

Acara ini menghadirkan narasumber Ummu Masruroh, mahasiswi Prodi Bimbingan Konseling yang aktif dan tergabung dalam Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (PPK) UNS. Kegiatan ini dihadiri sekitar 30 mahasiswi dari berbagai Program Studi (Prodi) di lingkungan FMIPA UNS. Dalam ceramahnya, Ummu Masruroh menyampaikan pentingnya kesadaran diri dan keberanian muslimah untuk menjaga martabat serta melindungi diri dari berbagai bentuk kekerasan seksual.

Sebagai mahasiswa muslimah yang aktif bukan hanya dituntut untuk mengembangkan potensi diri dalam ranah pendidikan tetapi juga memiliki peran strategis dalam menghadapi isu-isu sosial yang masih marak, salah satunya kekerasan seksual. Seorang muslimah yang berhijab tidak selalu “aman” karena tertutup, faktanya tetap rentan untuk menjadi korban kekerasan seksual. Kekerasan seksual adalah segala bentuk tindakan meliputi merendahkan, menghina, melecehkan, menyerah tubuh dan atau fungsi reproduksi seseorang (Permendikbudristek No.55 tahun 2024).

“Sebagai muslimah aktif, kita tidak hanya dituntut untuk berperan dalam berbagai bidang, tetapi juga harus mampu menjaga diri dengan cara memahami tanda-tanda bahaya dan mengetahui langkah-langkah pencegahan yang efektif,” ujar Ummu Masruroh.

Selain penjelasan teori, kajian ini juga dilengkapi dengan sesi tanya jawab dan diskusi interaktif, sehingga para peserta dapat berbagi pengalaman dan mendapatkan solusi praktis dalam menghadapi isu yang sensitif ini.

Melalui kegiatan ini muslimah diharapkan dapat berperan ganda yaitu pertama, membekali diri dengan ilmu, keterampilan, dan keimanan sehingga mampu menjaga diri serta menumbuhkan keberanian untuk bersuara menolak segala bentuk kekerasan seksual. Kedua, berkontribusi dalam upaya pencegahan melalui edukasi, advokasi, maupun pemberdayaan komunitas.

Dengan keterlibatan muslimah dalam berbagai sektor, isu kekerasan seksual tidak lagi hanya dianggap sebagai masalah individu, tetapi sebagai masalah sosial yang perlu diselesaikan secara kolektif. Sebagai penutup materi, peserta dibekali tentang bagaimana melaporkan kejadian terkait kekerasan seksual di lingkungan kampus pada Satgas PPK UNS.

Salah satu pengurus muslimah Takmir Masjid FMIPA, apt. Yeni Farida, S.Farm., M.Sc, menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan membekali muslimah agar tidak hanya aktif di berbagai aktivitas sosial dan akademik, tetapi juga mampu menjaga martabat dan keselamatan diri dalam lingkungan yang semakin kompleks. “Kami berharap kajian ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan keberanian muslimah di kampus untuk melindungi diri serta saling mendukung dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua,” ujarnya.

Kajian Muslimah Masjid FMIPA dengan tema tersebut mendapat apresiasi positif dari peserta, yang berharap kegiatan serupa dapat rutin diadakan untuk terus menguatkan peran muslimah dalam kehidupan kampus dan masyarakat luas. [Humas Fakultas MIPA UNS]

Scroll to Top