Dalam rangka pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat Program Kemitraan Masyarakat (PKM-UNS), pada Hari sabtu, 10 Mei 2025 telah dilaksanakan PELATIHAN PEMBUATAN ECOPRINT SECARA EFISIEN DENGAN MEMPERHATIKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA di rumah IMA Bantul, Jebugan RT.05 Serayu Bantul Bantul Bantul yang bekerjasama dengan Ayik Ecoprint dari Panggungharjo Sewon Bantul dan Newcoral Ecofriendly, dari Bejen Karanganyar.
Pelaksanaan pelatihan ini merupakan rangkaian kegiatan Pengabdian kepada masyarakat Program Kemitraan Masyarakat (PKM-UNS), berjudul Pengembangan Usaha ecoprint pada UMKM Newcoral Ecofriendly Melalui Peningkatan Kualitas Produksi, Manajemen, dan Pemasaran yang didanai oleh Dana non APBN UNS melalui kontrak kerja No. 370/UN27.22/PT.01.03/2025. Diharapkan dari kegiatan pelatihan ini akan mendapatkan ketrampilan baik untuk peningkatan produksi di UMKM New Coral Ecofriendly dan juga ibu ibu PKK di dusun Serayu Bantul. Peserta pelatihan berasal dari beberapa mahasiswa Prodi Kimia FMIPA UNS, tim P2M Riset Group Material Anorganik FMIPA UNS, tim PKM-UNS (Prof Dr. Sayekti Wahyuningsih, Prof. Dr Rahmawati, M.Si, Ak, Dr.Djuminah M.Si.,Ak.,CBV.,CERA, Sri Murni S.E., M.Si., dan Ak.Nisaul Hasanah A Rosyad S.Ds.M.B.A, dan ibu ibu kader dan anggota PKK pedukuhan Serayu Bantul, serta tim mitra dari UMKM Newcoral Ecofriendly.



Pelatihan pembuatan ecoprint teknik steaming diberikan oleh ibu Mursani, SPd (Ayik Ecoprint), dan tim PKM-UNS, sedangkan untuk teknik pounding diberikan oleh Pak Denny Djoko Novianto dari New Coral Ecofriendly. Teguh Endah Saraswati, M.Sc PhD dan Dr. Dian Maruto Widjonarko, M,Si dari Tim Riset Group Material Anorganik membekali terkait K3 Bahan bahan kimia yang sering digunakan pada pembuatan Ecoprint.
Pembuatan ecoprint teknik steaming (kukus) dimulai dengan pemilihan daun dan bunga segar yang memiliki pigmen warna kuat. Pertama, kain dicuci bersih dan direndam dengan mordant (soda ash, soda kue, tawas dan tunjung) untuk membantu penyerapan warna. Daun dan bunga ditata rapi di atas kain sesuai pola yang diinginkan, kemudian kain ditutup dengan kain lain yang telah dicelup pewarna dasar, dan ditutup dengan plastik. Tapan selanjutnya digulung agar motif tetap pada tempatnya. Kain berlapis diikat kuat dan dikukus selama 1.5-2 jam.
Sedangkan pada teknik pounding kain di beri mordan untuk penyerapan pewarna daun lebih baik, dikeringkan dan daun atau bunga ditata, ditutup dengan kain atau plastik dan dengan menggunakan alat pemukul seperti palu kayu atau palu besi, permukaan kain dipukul-pukul secara merata dan perlahan agar pigmen dari daun serta bunga berpindah ke serat kain tanpa merusak motif. Proses pemukulan dilakukan hingga warna serta bentuk daun dan bunga tercetak jelas.
Langkah terakhir, kain dibilas dengan air bersih dan dijemur di tempat teduh hingga kering. Hasil akhirnya adalah kain bermotif alami dengan warna dan tekstur khas dari bahan tumbuhan yang digunakan, menjadikan setiap lembar ecoprint unik dan bernilai seni tinggi. Fiksasi dengan bahan mordan bisa dilakukan untuk menyempurnakan cetakan daun dan mengikat pewarna lebih baik di kain. Kegiatan ini berlangsung lancar dan sebagai wujud program kemitraan dengan masyarakat. Harapannya dengan terlaksananya pelatihan pembuatan ecoprint melalui pemahaman baik terkait K3 akan segera muncul tunas tunas baru rintisan usaha ecoprint di daerah Bantul dan sekitarnya.