FMIPA UNS – Riset Grup Solid State Chemistry and Catalysis (SSC) dari Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) SUrakarta, mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) di Desa Gentan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Rabu (26/6/2024).
Kegiatan P2M kali ini mengangkat tema “Pemurnian biodiesel menggunakan metode penguapan dengan penurunan tekanan.” Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan sekaligus mempraktikkan metode pemurnian biodiesel yang sederhana dan efisien, sehingga hasil biodiesel lebih murni dan layak sebagai bahan bakar alternatif yang aman dan ramah lingkungan.
Kegiatan dilaksanakan secara hybrid, terbagi dalam dua sesi utama. Sesi teori dengan penyampaian materi mengenai prinsip pemurnian biodiesel, dan sesi praktik langsung menggunakan alat pemurnian biodiesel hasil pengembangan Riset Grup SSC. Dengan metode ini, masyarakat Desa Gentan dapat memahami prinsip dan cara kerja alat pemurnian yang dirancang untuk menghilangkan kandungan air dalam biodiesel.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mangesti Sejahtera dari Desa Gentan, yang merespons positif inovasi pemurnian biodiesel. Mereka mengapresiasi peralatan dan metode yang diperkenalkan, serta berharap alat ini dapat mendukung produksi biodiesel yang lebih baik di desa mereka.
Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan karena bebas sulfur dan benzena. Di Desa Gentan, produksi biodiesel dari minyak jelantah telah berjalan sejak awal 2023, sebagai salah satu program KKN Mahasiswa Kimia FMIPA UNS. Minyak jelantah yang dikumpulkan dari masyarakat diolah menjadi biodiesel melalui penyaringan, pemanasan, pencucian, dan penguapan. Namun, hasil akhir biodiesel masih mengandung sedikit air, yang dapat menyebabkan emulsi, mengurangi panas pembakaran, memungkinkan pertumbuhan bakteri, dan menyebabkan korosi pada komponen mesin. Oleh karena itu, tim SSC mengembangkan alat pemurnian biodiesel dengan metode penguapan di tekanan rendah untuk mengatasi masalah ini.
Dr. IF Nurcahyo, S.Si., M.Si., dosen Prodi Kimia dan salah satu anggota tim riset SSC, menjelaskan, bahwa alat pemurnian biodisel dirancang sederhana dengan prinsip penguapan air pada tekanan rendah. Reaktor yang dikembangkan mampu dipanaskan dan divakumkan sehingga menghasilkan biodiesel yang lebih murni dan aman.
“Alat ini dirancang sederhana dengan prinsip penguapan air pada tekanan rendah. Air dapat menguap pada suhu di bawah 100˚C ketika tekanan diturunkan menggunakan pompa vakum. Reaktor yang kami kembangkan mampu dipanaskan dan divakumkan sehingga menghasilkan biodiesel yang lebih murni dan aman,” terang IF Nurcahyo
Sementara itu Didit, salah satu perwakilan dari BUMDes Desa Gentan, menyampaikan bahwa inovasi alat yang dirancang oleh dosen kimia sangat membantu dalam proses produksi biodisel di desa. Prinsip kerja yang sederhana memudahkan pengoperasiannya sehingga dapat langsung dimanfaatkan masyarakat.
“Inovasi alat ini sangat membantu kami dalam proses produksi biodiesel di desa. Prinsip kerja yang sederhana memudahkan pengoperasiannya sehingga dapat langsung dimanfaatkan masyarakat,” terang Didit
Selain dosen, juga melibatkan mahasiswa Prodi Kimia dalam riset group tersebut. Keterlibatan mahasiswa S1 dan S2 Prodi Kimia FMIPA UNS dalam kegiatan ini memberi mereka kesempatan belajar langsung. Praktik ini juga membantu mahasiswa memahami penerapan konsep kesetimbangan kimia, terutama mengenai sifat koligatif larutan dan penurunan tekanan uap yang menyebabkan titik didih air menurun.
Kegiatan P2M ini berhasil memurnikan biodiesel sehingga lebih layak dan aman digunakan, dengan kualitas bahan bakar yang lebih tinggi. Hal ini sebagai salah satu bentuk komitmen FMIPA UNS dalam mewujudkan tujuan SDGs ke-7 Energi Bersih Dan Terjangkau dengan Menjamin Akses Energi yang Terjangkau, Andal, Berkelanjutan dan Modern untuk Semua.
Keberhasilan pemurnian ditunjukkan dengan hilangnya kandungan air dalam biodiesel, yang diuji melalui pembakaran langsung. Proses pemurnian ini aman, mudah dilakukan, dan ramah lingkungan, sehingga diharapkan dapat mengurangi limbah minyak jelantah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Gentan.
[Humas Fakultas MIPA UNS]