RG Prodi Kimia FMIPA UNS Mengadakan Workshop Pembuatan Detergen Cair Ramah Lingkungan

FMIPA UNS – Kelompok pengabdian Hibah Grup Riset (HGR) Kimia Analitik dan Lingkungan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta tahun 2025 melaksanakan kegiatan sosialisasi pembuatan detergen cair ramah lingkungan berbasis buah lerak sebagai bentuk komitmen dan kontribusi nyata untuk mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya. Kegiatan ini dihadiri oleh 19 peserta yang terdiri dari ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Perum Pondok Baru Permai IV, Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali pada hari Rabu (6/8/2025).

Dr. Sri Hastuti, S.Si., M.Si. sebagai narasumber pada kegiatan pemberdayaan masyarakat ini memaparkan materi mengenai dampak negatif detergen konvensional terhadap lingkungan. Disamping itu Dr. Sri Hastuti juga memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai alternatif detergen yang aman bagi lingkungan, sekaligus memanfaatkan potensi lokal berupa buah lerak sebagai bahan utama. Dr. Sri Hastuti menegaskan pentingnya pemahaman dampak lingkungan penggunaan bahan-bahan domestik oleh ibu-ibu sebagai penanggung jawab kebutuhan rumah tangga.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong masyarakat untuk lebih memahami potensi tanaman lokal seperti lerak dalam mendukung gaya hidup yang ramah lingkungan. Tidak hanya sebagai solusi bagi pencemaran lingkungan, penggunaan buah lerak juga bisa menjadi peluang ekonomi berbasis potensi lokal yang mendukung ketahanan lingkungan dan kemandirian masyarakat,” ujar Dr. Sri Hastuti

Setelah sesi pemaparan materi, dilakukan demonstrasi dan praktik langsung proses pembuatan detergen yang dipandu oleh mahasiswa. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan detergen cair bersifat ramah lingkungan karena termasuk bahan yang biodegradable dan tidak beracun. Proses pembuatan dilakukan dengan mencampur ekstrak buah lerak yang telah ditambahkan daun sereh dan jeruk, metil ester sulfonate (MES), lauril glukosida, bibit parfum, dan zeolit dalam air melalui pengadukan. Kemudian, sabun yang dihasilkan dikemas dan dibawa pulang untuk digunakan oleh peserta setelah didiamkan selama 24 jam proses stabilisasi.

Keberhasilan sosialisasi dievaluasi melalui pre-test dan post-test yang menunjukkan peningkatan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, dan kesediaan peserta dalam membuat serta menggunakan detergen cair ramah lingkungan berbasis buah lerak sebelum dan sesudah kegiatan.

Tim grup riset berharap kegiatan ini tidak behenti pada sosialisasi saja. Detergen cair ramah lingkungan berbasis buah lerak memiliki peluang yang potensial untuk dijadikan ide usaha sehingga manfaatnya dapat diterima oleh masyarakat luas. Selain itu, dampak pemberdayaan masyarakat ini dalam skala besar mampu mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3, 11, 12, dan 14 yang berturut-turut adalah kesehatan yang baik dan kesejahteraan, kota dan komunitas yang berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab, serta menjaga ekosistem laut.

[Humas Fakultas MIPA UNS]

Scroll to Top