Seminar Internasional Biodiversitas: Konservasi Biodiversitas Lewat Peningkatan Nilai Ekonomi

Prof SutarnoProgram Studi Biologi FMIPA UNS Surakarta bekerja sama dengan Masyarakat Biodiversitas Indonesia (MBI) menggelar Annual Conference on Biodiversity UNS. Kegiatan ini terbagi menjadi dua jenis yaitu konferensi internasional “International Conference on Biodiversity for Sustainable Industries” yang diadakan Kamis-Jumat (5-6/11/2015) dan seminar nasional yang digelar Sabtu (7/11/2015). Kedua konferensi tersebut mengusung tema “Biodiversitas untuk Industri Berkelanjutan”.

Makalah-makalah yang dipresentasikan dalam “International Conference on Biodiversity for Sustainable Industries” (ICBSI) akan diterbitkan di www.elsevier.com dan juga agar bisa terindeks SCOPUS. ICBSI diikuti sekitar 100-an peserta sedangkan seminar nasional diikuti 200 lebih peserta.

Ketua Panitia Sugiyarto mengatakan tujuan digelarnya konferensi ini adalah agar informasi-informasi kajian biodiversitas bisa dihilirisasi dan diaplikasikan di bidang industri. “Tema tahun ini kita match-kan dengan semangat dari Pak Menteri (Menristekdikti—Red.) untuk hilirisasi,” terang Sugiyarto.

Dia juga menjelaskan bahwa konferensi ini juga mengarah pada strategi konservasi biodiversitas melalui peningkatan nilai ekonomi. Contoh yang dijelaskan Sugiyarto adalah rumput liar. Bahwa jika rumput liar tidak ada nilai ekonominya, maka rumput tersebut akan diabaikan dan nantinya bisa punah. Akan tetapi jika rumput itu telah diketahui ada kandungannya maka keberlanjutannya aman.

Selain itu, Sugiyarto berharap setelah konferensi ini bisa membentuk kerangka industri yang peduli pada ranah biodiversitas. “Paling tidak kami bisa meyakinkan bahwa keberlanjutan industri sangat tergantung pada biodiversitas,” ungkap Sugiyarto lebih jauh.

Sutarno (wakil rektor bidang akademik) yang didapuk menjadi salah satu keynote speaker memberikan materi terkait kegunaan biodiveritas untuk kelangsungan hidup umat manusia. “40 persen dari urusan ekonomi dunia ini adalah sumbernya dari biodiversitas, dan 80 persen, (manusia—Red.) yang sangat alamiah, masih tergantung pada biodiversitas, hidupnya,” jelas Sutarno. Dia berharap setelah kegiatan ini bisa membuat semua pihak sadar terhadap keberadaan biodiversitas. Selain Sutarno, pembicara yang didatangkan adalah Jean Yong (Singapura), Matieu Mergans (Prancis), Sutanto (UNS), Mitsunaga Tohru (Jepang), Xu Jianlong (Tiongkok), dan lain sebagainya.[]

sumber : uns.ac.id

Scroll to Top