Silaturahmi Tahunan FMIPA UNS : Empat Golongan Yang Dirindukan Syurga

FMIPA UNS – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetauan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyelenggarakan acara Silaturahmi Tahunan pada hari Selasa (10/5/2022) bertempat di Ballroom Lt 3 Gedung Ki Hadjar Dewantara Tower UNS. Acara silaturahmi tahunan dihadiri oleh civitas akademika mulai dari Dosen, Mahasiswa dan Tenaga Kependidikan. Nampak hadir pula para purna tugas baik dosen maupun tenaga kependidikan, dekan senior yang telah memimpin Fakultas MIPA periode sebelumnya diantaranya adalah Drs. Muslich, M.Si.; Drs. Marsusi, M.S., Ph.D.; Prof. Ir. Ari Handono Ramelan, dan Prof. Drs. Sutaro.

Dalam sambutannya, Dekan FMIPA, Drs. Harjana, M.Si., M.Sc., Ph.D., menghaturkan terimakasih kepada tamu undangan yang telah berkenan hadir serta ucapan terimakasih kepada dosen dan karyawan karena telah berkomitmen untuk datang dan bekerja dari kampus meski dalam suasana puasa dan pandemi covid. Terimakasih juga dihaturkan kepada dekan senior yang telah memberikan pondasi yang kuat sehingga bisa menopang UNS menuju kelas dunia.

Sementara itu, Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum. dalam sambutannya menghaturkan selamat hari raya Idul Fitri 1443 H. Lebih lanjut rektor mengucapkan terimakasih kepada Fakultas MIPA yang telah memberi support atas perkembangan UNS sekarang ini. Meski usia tergolong muda, Fakultas MIPA ibarat meteror yang meluncur dengan cepat sehingga prestasinya tidak kalah dengan fakultas lain yang berdiri lebih dulu. Terbukti jumlah dosen bergelar doktor lebih dari 50 persen dengan jumlah Guru Besar sebanyak 22 orang.

“Fakultas MIPA ibarat meteor yang meluncur dengan cepat sehingga prestasinya tidak kalah dengan fakultas lain yang berdiri lebih dulu,” ujar Rektor.

Rektor, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum memberikan sambutan pada acara Silaturahmi Tahunan FMIPA UNS di Ballroom Lt 3 Gedung Ki Hadjar Dewantara Tower UNS, Selasa (10/5/2022)

Hikmah Halal bi Halal disampaikan oleh Prof. Drs. Sutarno, M.Sc., Ph.D. yang juga Dekan Sekolah Pascasarjana UNS. Dalam materinya, Prof. Sutarno menukil perkataan dari Syaikh Shalih Al Fauzan hafidzahullah yang mengatakan bahwa meski telah berakhir bulan Ramadhan, namun hak Allah tidak berakhir kecuali dengan kematian. Maksudnya adalah bertakwa atau taat tidak hanya pada saat Ramadhan saja, namun juga pada bulan yang lain, karena Allah bukan Tuhan pada bulan Ramadhan saja. Sehingga ketika bisa menjaga ketakwaan diluar Ramadhan maka akan mendapatkan pahala berupa surga. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah SAW.

Menukil hadits dari Ibnu Abbas, Prof. Sutarno mengatakna bahwa ada empat golongan yang dirindukan oleh syurga. Yang pertama adalah orang yang gemar membaca al-Qur’an (Taalil Qur’an), yaitu orang-orang yang lisannya senantiasa digunakan untuk membaca kalam Allah SWT (Al Qur’an) setiap waktu dan kesempatan yang ada.

Golongan yang kedua adalah orang yang selalu menjaga lisannya dari berkata kotor, mencaci-maki, dan menghujat (Wa Haafidzii lisan). Golongan ketiga adalah orang yang memberi makan terhadap orang yang kelaparan (Wa Muth’mimul Jii’an) dan golongan keempat adalah orang yang berpuasa di bulan Ramadhan (Wa Shooimiina Fi Syahri Ramadhan). Maka, bersyukurlah bagi mereka yang senantiasa melaksanakan puasa Ramadhan, kehadiran mereka dirindukan oleh surga, karena orang yang berpuasa di bulan Ramadhan hasilnya menjadi orang yang bertaqwa.

Lebih lanjut Prof. Sutarno mengatakan bahwa implementasi takwa dalam kehidupan mengandung dua dimensi, yaitu dimensi moralitas dan proffesional. Secara moralitas, orang yang bertakwa hadir dengan penuh moral, berakhlaq mulia karena dirinya merasa dilihat, di dengar dan diawasi gerak-geriknya oleh Allah SWT. Sementara secara professional dia akan bekerja dengan sungguh-sungguh dan berupaya secara maksimal dan optimal dalam mencapai target dari setiap amal yang dikerjakan. [MnR/MIPA].

Scroll to Top