Konsep “smart city†atau kota cerdas merupakan impian bagi kota-kota di Indonesia karena diyakini bisa menyelesaikan berbagai masalah perkotaan seperti kemacetan, penumpukan sampah, dan keamanan warga kota yang kini mulai diterapkan di berbagai kota besar di Indonesia.
Demikina juga dengan Smart Grid dimana hal ini merupakan suatu konsep tata kelola energi listrik yang mampu mengakomodir peran pembangkit listrik kecil berbahan bakar energi terbarukan secara optimal. Bumi ini memiliki banyak sekali sumber energi terbarukan yang sangat potensial seperti cahaya matahari dan angin.
Dari latar belakang tersebut diatas, program studi Jurusan Informatka Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret (FMIPA UNS) menyelenggarakan kuliah pakar internasional pada hari Rabu, 7 September 2016 bertempat di Ruang Aula Gdung B. Kuliah pakar dimulai pada pukul 09.00 dengan dihadiri oleh para dosen dan mahasiswa yang memenuhi ruang aula berkapasitas 250 orang tersebut. Hadir memberikan kuliah adalah Dr. Vidjasagar Potdar, pakar Sistem Informasi dari Curtin University Australia.
Seperti kita ketahui bahwa pengembangan teknologi Smart Grid adalah berusaha semaksimal mungkin memberdayakan apapun yang tersedia di bumi ini. Secara umum konsep ini bisa menghasilkan beberapa keuntungan diantaranya meningkatnya efisiensi penggunaan energi listrik, meningkatnya kehandalan sistem tenaga listrik, mengurangi emisi karbon dan mendukung pemanfaatan sumber energi terbarukan dengan lebih optimal.
Dengan Smart Grid, transfer energi listrik yang terjadi tidak hanya dari perusahaan penyedia listrik ke konsumen, namun juga sebaliknya. Jika ternyata konsumen memiliki solar cell yang dapat menghasilkan energi listrik dari cahaya matahari, maka ketika energi listrik dari solar cell itu melebihi dari besar kebutuhan konsumen itu, maka konsumen bisa mengirim energi listrik ke grid yang ada. Konsumen bisa mendapatkan uang dari utility company atas hal tersebut. Dengan teknologi Smart Grid pula, konsumen akan mempunya kendali penuh untuk mengatur pemakaian energi listrik mereka.
Sementara konsep kota cerdas atau smart city mengetengahkan sebuah tatanan kota yang memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi secara cepat dan tepat. Sebagaimana diketahui bahwa minat masyarakat Indonesia terhadap teknologi, terutama teknologi informasi, kini sangat tinggi.
Untuk itu  masyarakat harus memahami betul apa peran teknologi dalam membangun sebuah masyarakat, yang salah satu diantaranya adalah kesadaran bahwa kita hidup dalam sebuah jejaring, yang merupakan esensi dari sebuah masyarakat yang cerdas.
“Ini adalah peluang bagi lulusan dan mahasiswa Informatika untuk mengembangkan teknologi dalam mendukung layanan berbasis informasi. Untuk itu kita harus bisa mengambil pelajaran penting dari materi yang akan disampaikan oleh Dr. Vidjasagar Potdar,†demikian disampaikan oleh Prof. Ir. Ari Handono Ramelan (Dekan FMIPA) pada pembukaan kuliah pakar tersebut. [M2]