SSC Group FMIPA UNS Kembangkan Reaktor Biogas dari Limbah Tahu Model Tangki Ganda di Donohudan, Boyolali

FMIPA UNS – Riset Group Solid State Chemistry and Catalyst (SSC) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) bertema “Pemanfaatan Limbah Tahu menjadi Biogas” di Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, pada Sabtu (20/9/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya SSC group untuk menerapkan hasil riset laboratorium dalam memberikan solusi nyata bagi permasalahan lingkungan di masyarakat.

Riset group Solid State Chemistry and Catalyst (SSC) baru-baru ini berhasil mengembangkan reaktor biogas berbasis limbah tahu model tangki ganda. Inovasi ini berangkat dari ide bahwa limbah tahu dapat dimanfaatkan sebagai bahan biogas. Limbah tahu umumnya mengandung kadar protein, lemak, dan karbohidrat dalam kadar tinggi yang dapat menimbulkan bau tidak sedap serta menurunkan kualitas air apabila dibuang langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu. Melalui inovasi ini, SSC group berupaya memperkenalkan teknologi pengolahan limbah tahu ramah lingkungan sekaligus bernilai tambah untuk masyarakat.

“Kegiatan pengabdian ini bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan limbah cair tahu menjadi biogas melalui penerapan teknologi reaktor model tangki ganda. Prinsip kerja reaktor ini didasarkan pada proses fermentasi anaerob, yaitu penguraian bahan organik oleh mikroorganisme tanpa melibatkan oksigen,” ungkap Dr. IF Nurcahyo, dosen Prodi Kimia kepada tim mipa.uns.ac.id pada hari Rabu (5/11/2025)

Selain dosen, kegiatan riset ini juga melibatkan mahasiswa program sarjana (S1), magister (S2), dan program S3 Prodi Kimia FMIPA UNS. Keterlibatan mereka memberikan kesempatan untuk belajar secara langsung di lapangan, mulai dari proses perancangan hingga penerapan reaktor biogas. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat memperdalam pemahaman tentang konsep reaksi biokimia, kesetimbangan dalam sistem gas, serta faktor-faktor lingkungan seperti pH dan suhu yang mempengaruhi proses fermentasi anaerob.

Hasil penerapan teknologi reaktor biogas kini mulai terlihat nyata di lapangan. Melalui penerapan teknologi reaktor biogas, SSC group FMIPA UNS berhasil meminimalisir bau tidak sedap yang selama ini muncul dari limbah cair tahu. Air di sekitar area produksi yang sebelumnya sering tercemar kini berangsur membaik karena limbah tidak lagi dibuang langsung ke saluran air tanpa pengolahan. Perubahan ini juga dirasakan oleh karyawan pabrik tahu yang menyambut baik suasana lingkungan menjadi lebih bersih dan nyaman.

Lebih dari sekadar inovasi teknologi, kegiatan P2M ini menjadi bentuk nyata kontribusi UNS dalam menghadirkan solusi berkelanjutan dalam permasalahan lingkungan. Melalui penerapan reaktor biogas, SSC group berusaha untuk menunjukkan bahwa pengelolaan limbah dapat menjadi sumber energi alternatif bermanfaat, seperti biogas. Kegiatan ini juga mencerminkan komitmen universitas dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak), dan SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab). [Humas Fakultas MIPA UNS]

Scroll to Top