FMIPA UNS — Tiga Mahasiswa Program Studi (Prodi) Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali mengukir prestasi di kancah nasional. Tim UNS tersebut berhasil menyabet dua gelar sekaligus dalam ajang Rxpo Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU), yaitu juara 1 lomba poster dan juara 3 lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI). Ketiga mahasiswa UNS ini adalah Adinda Putri Febrina Sari, Vidiya Listiyani Saputri dan Putri Indah Nurani.
Putri Indah Nurani sebagaimana dikutip dari uns.ac.id menjelaskan bahwa poster yang disusun berisikan kampanye kepada masyarakat terkait pentingnya vaksinasi pada masa Pandemi Covid-19. Meski angka penularan saat ini menurun, bukan berarti tidak ada kenaikan kasus dan angka kematian karena Covid-19. Poster ini menyasar kelompok masyarakat yang masih enggan vaksinasi karena takut adanya efek samping. Informasi dalam poster dapat mengedukasi masyarakat serta mendorong terwujudnya kekebalan komunal di Indonesia.
Mereka menggunakan singkatan “SAKTI†untuk mempermudah masyarakat memahami manfaat vaksinasi. SAKTI dijabarkan menjadi lima poin manfaat, yaitu Siap beraktivitas karena aman dan terlindungi, Akan memutus rantai penularan Covid-19, Keluarga akan menjadi lebih aman, Tingkat penularan Covid-19 akan berkurang, serta Imunitas atau herd immunity di masyarakat akan terbentuk.
“Oleh karena itu, kami membuat poster ini dengan harapan bisa membuka wawasan masyarakat mengenai betapa banyaknya manfaat dari vaksinasi terhadap pemutusan rantai penularan Covid-19 sekaligus untuk mengajak masyarakat agar tidak ragu lagi melakukan vaksinasi,†ujar Putri, sebagaimana dikutip dari uns.ac.id pada Senin (3/1/2022)
Selain poster, Tim UNS juga menyusun KTI berjudul “Formulasi Microneedle Patch dari Nano Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea) sebagai Terapi Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2†yang meraih juara 3 pada ajang yang sama. Mereka mencermati banyaknya kasus Diabetes Melitus (DM) di dunia, terutama di Indonesia. Diketahui bahwa Indonesia menempati urutan ketujuh jumlah penderita DM terbanyak di dunia.
Dalam KTI ini, mereka menuangkan ide pemanfaatan bunga telang yang dijadikan microneedle. Bunga telang dipilih karena kandungan metabolit sekunder flavonoid (delphidin, kaempferol) terbukti dapat digunakan sebagai obat DM tipe 2. Pemanfaatan teknologi farmasi microneedle patch dipakai guna meningkatkan bioavailibilitas dan meningkatkan nilai guna dari bunga telang. Inovasi ini terbilang baru mengingat kebanyakan pemanfaatan bunga telang baru diolah menjadi teh.
Capaian pada kompetisi ini tentu tidak diraih dengan mudah. Mereka bersaing dengan tim-tim dari berbagai perguruan tinggi, seperti USU, Universitas Sriwijaya, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan lain-lain. Raihan prestasi membanggakan ini diharapkan dapat menginspirasi banyak pihak. Tim UNS ingin potensi yang lebih besar dari bunga telang ini dapat dimaksimalkan.
“Kami juga berharap, ke depannya ide yang kami tuangkan dalam karya tulis ilmiah ini dapat terealisasikan serta dapat menjadi sumbangsih dalam menurunkan prevalensi penderita DM,†tutur Putri. [MnR/MIPA]
Sumber : uns.ac.id