FMIPA UNS – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyelenggarakan workshop kiat-kiat peraihan beasiswa UNS Global Chalenge. Beasiswa dimaksud berupa bantuan pendanaan bagi mahasiswa yang ingin melakukan perjalanan akademik ke luar negeri guna meningkatkan pengalaman akademis mereka.
Acara ini diselenggarkan pada hari Rabu (18/9/2019) bertempat di R. Aula Gedung C FMIPA menghadirkan dua orang narasumber Sulityo Joko Wahyudi, S.T dari UPT Pelayana International Office dan Dr. Eng. Risa Suryana, M.Si., Dosen Prodi Fisika FMIPA UNS. Disamping dua narasumber, workshop juga menghadirkan para alumni penerima beasiswa program Global Challenge ada Gracia Lasma Rohana Sianturi dari Program Studi Kimia yang melakukan penelitian selama satu bulan di Givu Univeristy Jepang dan Danastri Lintang Pitaloka Tampubolon dari Prodi Fisika.
Hadir pula Egita Kirana Janny G dari Prodi Farmasi dimana selama dua pekan melakukan kuliah magang di Kulliyyah of Pharmacy IIUM Kuantan Malaysia atas biaya sendiri.
Diharapkan dengan kehadiran para alumni penerima beasiswa Global Challenge menambah motivasi mahasiswa untuk mengikuti program tersebut. Bagi yang lolos seleksi akan diberikan biaya tiket pesawat pergi pulang dan bantuan biaya hidup selama mengikuti program.
Menurut Wahyudi, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan bagi mahasiswa yang ingin mengikuti program UNS Global Challenge diantaranya adalah niat dan mimpi yang kuat untuk melakukan perjalanan ke luar negeri. Salah satu niat yang kuat adalah ditandai dengan menabung, karena menabung adalah bukti bahwa kita bersungguh-sungguh. Program ini ada sejak tahun 2016 dan masih eksis hingga sekarang dengan syarat mahasiswa aktif UNS baik dari Program studi D3, S1 maupun S2 dan yang terpenting adalah orang Indonesia.
Senada dengan Wahyudi, Risa Suryana juga menekankan pentingnya kekuatan niat. Niat yang kuat ditandai dengan bertanya dan mencari informasi tentang program ini, baik langsung dating ke kantor maupun melalui website. Juga bisa bertanya kepada teman-teman baik yang lolos program GC maupun mengambil pelajaran dari yang belum berhasil dan yang tidak kalah penting adalah memahami dan mengatur strategi agar bisa lolos program GC.
Bagi mahasiwa yang mengikuti program Global Challenge output nya harus mempunyai kontribusi terhadap UNS, salah satunya adalah apakah artikel yang ditulis nanti akan diterbitkan bisa terindeks scopus. [Mnr/MIPA]