Kajian Mahasiswa Baru FMIPA UNS: Sinergi Sains, Teknologi, dan Agama untuk Hidup Lebih Mudah dan Terarah

FMIPA UNS — Dalam rangka menyambut mahasiswa baru tahun 2025, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar acara kajian bertema “Sinergi Sains, Teknologi, dan Agama Agar Hidup Lebih Mudah dan Terarah” pada hari Sabtu (23/8/2025). Acara ini diselenggarakan di Masjid FMIPA dan dihadiri oleh ratusan mahasiswa baru dari berbagai program studi.

Kajian ini merupakan bagian dari rangkaian orientasi dan pembekalan mahasiswa baru FMIPA yang bertujuan tidak hanya memperkenalkan lingkungan akademik kampus, tetapi juga membentuk karakter dan spiritualitas mahasiswa sebagai insan ilmiah yang berintegritas.

Dalam sambutannya, Ketua Takmir Masjid FMIPA, Prof. Nuryani, S.Si., M.Si., Ph.D. menyampaikan bahwa tema kajian ini dipilih untuk menanamkan pentingnya keseimbangan antara ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi, dan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan mahasiswa. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki landasan moral dan spiritual yang kuat untuk menghadapi tantangan zaman,” ujar Prof. Nuryani.

Kajian ini menghadirkan dua orang pembicara yaitu Dr. Irfan Abu Nazar, S.Ag., M.Ag. dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) FMIPA sekaligus Kaprodi Ilmu Lingkungan dan Yeni Mulati S.Si., M.M., M.Psi. atau yang terkenal dengan nama pena Afifah Afra, seorang penulis dan juga aktivis dakwah. Keduanya menjelaskan bagaimana integrasi antara sains dan agama dapat memberikan arah hidup yang lebih jelas serta memudahkan dalam pengambilan keputusan yang bijak di era modern.

Lebih lanjut, Dr. Irfan menyampaikan materi tentang peran pendidikan agama Isma  dan budaya memakmurkan masjid bagi nahasiswa. Beliau menyampaikan bahwa PAI adalah upaya untuk membangun kesadaran religius mahasiswa, dan masjid adalah pusat untuk gerakan umat. Gerakan cinta masjid harus menjadi bagian dari pendidikan Islam. Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin juga harus berkontribusi dalam menjaga lingkungan atau alam yang dimulai dari masjid yaitu menciptakan masjid dengan konsep green masjid.

Sementara itu, Yeni Mulati menyampaikan materi tentang  sehat mental, sejahtera mental dengan manajemen stress. Beliau menyampaikan bahwa stres ada yang positif (Eustress) dimana stres positif ini bisa memotivasi, mendorong energi untuk berkembang. Ada juga stres negatif (Distress) yaitu stres yang terlalu berat dan mengganggu keseimbangan fisik dan mental. Menurut Yeni Mulyati, yang terpenting untuk menghadapi stres adalah coping stress (bagaimana cara kita mengelola stres) baik yangg bersifat Avoid (menghindari) atau Approach (berdamai dengan berbagai pendekatan).

Masih menurut Yeni Muyati, ada berbagai metode coping yang bisa dilakukan yaitu kontemplasi (tafakur, tadabbur), desensitisasi sistematis (relaksasi) dan terapi kognitif dan perilaku.

Kegiatan ini ditargetkan dapat memberikan dampak yang berkelanjutan sekaligus mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) utamanya poin 4 tentang pendidikan berkualitas. Kegiatan ini juga merupakan wujud implementasi tridarma perguruan tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran.

Mahasiswa terlihat antusias dengan materi yang diberikan, terlihat dari banyaknya yang mengajukan pertanyaan. Dikarenakan keterbatasan waktu acara diakhiri dengan foto bersama dan penyerahan kenang-kenangan kepada narasumber. [Humas Fakultas MIPA UNS]

Scroll to Top