Mahasiwa FMIPA Harumkan Nama UNS di Kancah Internasional

FMIPA UNS – Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret harumkan nama Universitas di kancah internasional setelah mendapatkan medali emas dan perak di ajang Korea International Women’s Invention Exposition (KIWIE) 2019.

KIWIE merupakan ajang bergengsi lomba tingat internasional yang diselenggarakan oleh pemerintah Korea bagi para penemu wanita dari bebagai negara. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 20-24 Juni 2019 di Pusat Pameran KINTEK Korea.

Sebanyak 3 tim yang terdiri dari mahasiswa FMIPA mengikuti ajang ini. Mereka masing-masing adalah Tim REFICAL (Alfiyatul Fithri, Wahyu Puji Pamungkas, Yayan Dwi Sutarni), Tim PULOSAKTI (Alfiyatul Fithri, Wahyu Puji Pamungkas) dan Tim Bia-Goal (Uly Wulan Apriani, Syahna Febri Anastuti, Elsa Ninda Karlinda Putri, Ganjar Fadillah Dan Aulia Syifa Aninditha.

Alfiyatul Fithri dan Wahyu Puji Pamungkas  Foto Bersama Dosen Pembimbing Dr. rer. nat Maulidan Firdausi, M.Si di Ruang Prodi Kimia FMIPA sambil menunjukkan produk PULOSAKTI

REFICAL adalah Reusable Fever Compress from Banana Peels and Shrimp Shells merupakan kompres demam dengan bahan dasar kombinasi kulit pisang dan cangkang udang. Selain dapat menurunkan demam, REFICAL memiliki kelebihan seperti sifat reusable yang dilengkapi antibakteri serta bersifat ekonomis. Sementara PULOSAKTI adalah Plester Luka dari Tandan Kosong Kelapa Sawit yang dikombinasikan dengan tambahan albumin dari ikan sidat yang memiliki khasiat cepat menyembuhkan luka.

Dari tiga Tim tersebut Tim REFICAL mendapatkan Medali Emas, sedangkan Tim PULOSAKTI dan Tim Bia-Goal masing-masing mendapatkan medali Perak.

Ajang KIWIE 2019 merupakan ajang bergengsi dan sangat prestise karena diikuti oleh 33 negara. Lomba ini merupakan lomba terbesar yang diselenggarakan oleh Korean Intellectual Property Office (KIPO) dengan didukung oleh hampir seluruh kementerian pemerintah Korea, mulai dari Ministry of Science & Technology; Ministry of SMEs and Startups; Ministry for Food, Agriculture, Forestry and Fisheries; Ministry of Trade, Industry and Energy; Ministry of Gender Equality and Family; Seoul Metropolitan Government dan World Intellectual Property Organization.

Sebagaimana diceritakan oleh Alfiyatul Fithri, salah seorang peserta, bahwa yang bisa mengikuti lomba ini hanyalah produk atau invention yang telah memiliki patent, baik mahasiswa, dosen maupun perusahaan.

Tim dari Fakultas MIPA UNS ketika menerima medali emas dan perak pada ajang KIWIE 2019 di Korea

“Jadi kami bersaing dengan para pebisnis dan doktor, karena ajang ini terbuka tidak hanya untuk mahasiswa. Kami dan tim berusaha dengan sungguh-sungguh untuk bisa ikut ajang bergengsi ini, untuk bisa membawa nama baik UNS ditingkat Internasional dan kami bangga karena bisa mempersembahkan tiga medali, emas dan perak,”  Ujar Alifiyatul bangga. [Mnr/MIPA]

Scroll to Top