Di era globalisasi ini kita harus menyadaripentingnya pentingnya sertifikasi kompetensi. Sertifikasi kompetensi merupakan sebuah pengakuan terhadap tenaga kerja yang mempunyai keterampilan dan kemampuan yang mumpuni sesuai dengan standar kerja yang sudah ditetapkan.

Di zaman sekarang ini, sertifikasi sepertinya akan menjadi salah satu hal yang menunjang untuk tetap bertahan dalam pekerjaan . Namun yang sangat disayangkan, kesadaran orang-orang mengenai pentingnya sertifikasi kompetensi masih sangat kurang. Padahal, kesadaran itu yang harus kita bangun dari awal.

Guna memberikan edukasi kepada mahasiswa akan pentingnya sertifikasi kompetensi maupun sertifikasi profesi, Fakultas MIPA UNS menghadirkan Bonardo Aldo Tobing, BSBA dari  Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Mohaemin, S.Kom., MM, M.Kom. ketua LSP Informatika. Keduanya menyampaikan  materi pentingnya kompetensi ptofesi dihadapan mahasiswa Program Studi D3 Teknik Informatika pada hari Jum’at (2/3/2019) di Aula Gedung C.

Dalam materinya yang berjudul Sertifikasi dalam Rangka Menyongsong Era Revolusi Industri 4.0, Bonardo menyampaikan bahwa Penguatan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi menjadi prioritas Pemerintah sesuai dengan inpres No 9 tahun 2019.



Bonardo Aldo Tobing, BSBA dari  Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) ketika menyampaikan materi pada kuliah pakar di hadapan mahasiswa D3 TI FMIPA UNS pada hari Jumat (1/3/2019) di Aula Gedung C FMIPA

Masih menurut Bonardo, dampak revolusi industri 4.0 terhadap sertifikasi kompetensi diantaranya adalah munculnya jenis-jenis pekerjaan/okupasi baru dengan kompetensi yang dibutuhkan, penggunaan teknologi digital pada sistem sertifikasi kompetensi (e-system for licences, certification and assessment), peningkatan standar kompetensi, standar okupasi dan KKNI serta meningkatnya kebutuhan pengakuan kompetensi melalui sertifikasi kompetensi.

Pada sesi ke dua menampilkan Mohaemin, S.Kom., MM, M.Kom. dari LSP Informatika dengan tema Cyber Physical System pada Revolusi Industri 4.0. Menurut Mohaemin, tantangan-tantangan skill di industri masa depan harus diadopsi Perguruan Tinggi.


Mohaemin, S.Kom., MM, M.Kom. dari LSP Informatika ketika menyampaikan materi pada kuliah pakar di hadapan mahasiswa D3 TI FMIPA UNS pada hari Jumat (1/3/2019) di Aula Gedung C FMIPA

Menurut Mohaemin, diantara tantangan di era revolusi industri 4.0 adalah Complex Problem Solving, kemampuan untuk memecahkan masalah yang asing dan belum diketahui solusinya di dunia nyata. Disamping itu, juga harus mempunyai Social Skill yaitu kemampuan untuk melakukan koordinasi, negosiasi, persuasi, mentoring, kepekaan dalam memberikan bantuan hingga emotional intelligence.

Yang tidak kalah penting, masih menurut Mohaemin adalah harus memilki System Skill, yaitu kemampuan untuk dapat melakukan judgement  dan keputusan dengan pertimbangan cost-benefit serta kemampuan untuk mengetahui bagaimana sebuah sistem dibuat dan dijalankan. [Mnr/MIPA]