Agar Sampah Menjadi Berkah, Fakultas MIPA UNS Adakan Penyuluhan Kepada Generasi Muda Kelurahan Gedong  

FMIPA UNS – Sampah merupakan masalah yang sangat serius dan juga menjadi masalah sosial, ekonomi dan budaya. Berangkat dari hal tersebut, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyelengarakan penyuluhan kepada masyarakat di Kelurahan Gedong Karanganyar tentang pengelolaan sampah. Penyuluhan diperuntukkan bagi generasi muda, yang terdiri dari perwakilan Karang Taruna Kelurahan Gedong. Dikemas dalam kegiatan FMIPA Mengajar dalam rangka FMIPA Mengabdi penyuluhan pengelolaan sampah diselenggarakan pada hari Rabu (13/9/2023) di serambi Musholla Dukuh Baladan Kelurahan Gedong.

Hadir pada kegiatan tersebut adalah Lurah Gedong, Camat Karanganyar, Pimpinan Fakultas MIPA UNS dan pengurus Karang Taruna Kabupaten Karanganyar, Endang Palupi, mewakili Ketua Karang Taruna Kabupaten yang berhalangan hadir. Palupi menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan oleh Fakultas MIPA UNS, dan berharap semoga bisa memberikan manfaat bagi warga sekitar, dan sampah yang tadinya menjadi masalah bisa berubah menjadi berkah.

Materi pengelolaan sampah disampaikan oleh Diesta Atha’ul Naafi dan Zaka Khoirul Anan, keduanya adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Lingkungan Fakultas MIPA UNS. Materi yang disampaikan kedua mahasiswa adalah tentang beberapa cara untuk pengelolaan sampah yang dapat meningkatkan nilai tambah dalam ekonomi. Diantaranya adalah pertama tentang ecobrick mulai dari cara pembuatan dan manfaatnya, kedua tentang ecoenzym baik cara pembuatan maupun manfaatnya serta pengelolaan sampah melalui larva lalat maggot

Sebagaimana disampaikan oleh Zaka, Ecobrick adalah sebuah inovasi yang bertujuan untuk mengatasi masalah limbah plastik dengan mengemas plastik bekas ke dalam botol plastik hingga menjadi bongkahan padat yang disebut “ecobrick.” Proses ini melibatkan pengumpulan plastik bekas, seperti kantong plastik, bungkus makanan, dan pembungkus kemasan makanan, yang kemudian dibersihkan, dikeringkan, dan dimasukkan ke dalam botol plastik bekas. Plastik tersebut kemudian dipadatkan sekuat mungkin hingga tidak ada ruang kosong dalam botol.

“Ecobrick ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah limbah plastik yang mencemari lingkungan, tetapi juga dapat digunakan dalam berbagai proyek konstruksi dan kerajinan, memberikan manfaat tambahan dalam pembangunan berkelanjutan,” terang Zaka

Sementara Ecoenzym sebagai pupuk cair merupakan produk yang dapat dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik alami, seperti sisa-sisa makanan, kulit buah, sayuran, dan bahan organik lainnya. Proses fermentasi ini melibatkan campuran mikroorganisme yang merombak materi organik menjadi nutrisi yang mudah diserap oleh tanaman.

“Pupuk cair ecoenzym mengandung berbagai zat yang dapat menyuburkan tanah sehingga membantu proses pertumbuhan tanaman, dapat juga digunakan membantu mengurangi hama pada tanaman,” ungkap Zaka lebih lanjut.

Kegiatan penyuluhan pengelolan sampah ini merupakan bagian dari kegiatan FMIPA Mengabdi dalam rangka Dies Natalis ke-27 Fakultas MIPA UNS di Dukuh Baladan Kelurahan Gedong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar. Disamping kegiatan penyuluhan pengelolan sampah, FMIPA Mengabdi juga diisi dengan kegiatan pembagian 200 paket sembako, pasar murah sembako dan pakaian pantas pakai, cek kesehatan bagi lansia dan pemberian 300 bibit tanaman buah. [Humas Fakultas MIPA UNS]

Scroll to Top