FMIPA UNS – Dalam mendukung program Sustainable Development atau SDGs poin 6 yaitu air bersih dan sanitasi layak untuk menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat dan kualitas lingkungan hidup, para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) – Kebangsaan melaksanakan program sosial berupa pelatihan water filtration di Desa Sentangau Jaya bersama warga setempat.
Progam yang bertajuk “Implementasi Water Filtration Sebagai Pendukung Sustainability Air Bersih Di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia†dilaksanakan pada Senin (14/08/22023) pada pukul 15.30 WIB yang berlokasi di Masjid At-taqwa, Dusun Tri Daya Makmur, Desa Sentangau Jaya, Kec. Seluas, Kab. Bengkayang, Prov. Kalimantan Barat.
Pembicara yang mengisi program “Implementasi Water Filtration Sebagai Pendukung Sustainability Air Bersih Di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia†adalah mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yaitu Dinda Putri Permatasari yang saat ini sedang menempuh perkuliahan tingkat akhir Program Studi Ilmu Lingkungan. Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dengan respon positif dan semangat antusiasme yang tinggi oleh masyarakat Desa Sentangau Jaya.
“Banyaknya Masyarakat yang hadir pada kegiatan ini menunjukan bahwa Masyarakat sudah menyadari pentingnya dari ketersediaan air bersih yang semakin berkurang terutama pada musim kemarau†ujar Dinda Putri Permatasari kepada tim mipa.uns.ac.id
Berdasarkan informasi dari masyarakat, kondisi air Desa Sentangau Jaya memiliki kondisi yang cenderung berwarna kuning kecoklatan dan bau besi yang terlalu menyengat, bahkan apabila di diamkan di dalam bak dapat menimbulkan karatan.
“Sebagian masyarakat di Desa Sentangau Jaya menggunakan air tadah hujan dan juga air bor sebagai kebutuhan cuci dan mandi. Sedangkan untuk keperluan memasak masyarakat tersebut cenderung membeli air gallon†ujar Kepala Dusun setempat
Program mengenai “Implementasi Water Filtration Sebagai Pendukung Sustainability Air Bersih Di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia†merupakan konsep gagasan yang menerapkan teknologi filtrasi sederhana yang digunakan terhadap saluran penampungan air hujan. Dimana sistem tersebut memiliki spesifikasi berupa rangkaian aliran pipa saluran (inlet) yang kemudian ditampung ke dalam suatu bak lalu dialirkan kembali melalui pipa saluran (outlet). Tujuan dari diterapkannya Water Filtration yaitu untuk memberikan pengelolaan air tadah hujan ataupun air bor yang lebih bersih dan berkualitas guna meningkatkan ketersediaan air bersih.
Bahan material yang digunakan dalam pembuatan filtrasi berupa pasir silika (pasir pantai), batu zeolit, dan karbon aktif (arang). Masing masing material diisi ke dalam bak filter sebanyak kurang lebih 15-20 cm dari tinggi bak filter atau sebanyak pasir silika (pasir pantai) 4 kg, batu zeolit 3 kg, dan karbon aktif (arang) 4 kg. Masing masing material tersebut dipilih berdasarkan fungsi dan kegunaan masing masing yang memiliki tujuan utama yaitu memfilter air.
Selama pelatihan berlangusung, banyak warga yang bertanya mengenai penggunaan bahan material dan mengungkapkan permasalahan yang dirasakan warga terkait ketersediaan air bersih. Karena memang pada kondisi lapangannya akses air bersih sulit di dapatkan karena beberapa faktor, yaitu struktur tanah, topografis desa, habitat desa yang didominasi oleh perkebunan kelapa sawit, limbah industri sawit yang mencemari sungai dan kondisi iklim kemarau yang berkepanjangan.
Diharapkan dengan berlangsungnya kegiatan pelatihan dan sosialiasasi yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN-Kebangsaan ini dapat menjadi suatu ilmu modifikasi untuk inofasi dan dorongan positif untuk masyarakat dalam mengimplementasikan water filtration dalam megembangkan sustainability air bersih di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia. [Humas Fakultas MIPA UNS]