FMIPA UNS– Alumni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS berkesempatan mengisi acara Wedangan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada Rabu (9/12/2020). Kegiatan tersebut berlangsung melalui aplikasi Zoom dengan tema Jejak Alumni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS di Bidang Research dan Development. IKA UNS menghadirkan empat narasumber yang merupakan alumni FMIPA UNS yaitu Imam Bustomi, M.M, Dr. Murni Handayani,  Dimas Irawan, M.Si, dan Ahmad Marzuki, Ph.D.  Selain itu, hadir pula Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho dan Ketua IKA UNS, Ir. Budi Harto yang sekaligus memberikan sambutan.

“Kita semua paham bahwa MIPA adalah ibu dari semua ilmu pengetahuan, dan alumni FMIPA sudah menyebar dan berperan di masyarakat dengan baik, “ ungkap Ir. Budi Harto saat memberikan sambutan.

Dalam materi yang disampaikan oleh Imam Bustomi, M.M. yang saat ini menjabat sebagai Asisten Deputi Bidang Teknologi dan Informasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus sebagai Ketua Keluarga Alumni FMIPA menyampaikan bahwa penerapan remote working harus menjadi salah satu bagian pola kerja baru yang harus ditetapkan.

“Hasil kajian tentang remote working memperlihatkan bahwa sebagian besar respondennya sangat setuju apabila kedepannya terdapat pola kerja baru. Bahkan 95 persen menyatakan perasaan senang atas ide ini. Ada dua hal yang diharapkan oleh millenial ketika memilih pekerjaan. Mereka menginginkan pengembangan dan ada fleksibelitas dalam bekerja,” jelasnya.

Sementara itu, Dr. Murni Handayani,  Alumni Kimia 1997, selaku peneliti di Pusat Penelitian Metalurgi dan Material LIPI menjelaskan mengenai nano-scale science for our life (nanoscience). Ia menyatakan bahwa virus Covid-19 benar-benar nyata dalam ukuran nano meter.

“Seperti yang kita ketahui, sekarang ini kita sedang  dalam pandemi Covid-19 yang virus itu juga sendiri berasal adari virus sars cov 2, dan juga dalam ukuran yang sangat kecil, dan memang nyata adanya sekitar 100 nanometer sampai 125 nanometer,” jelasnya.

Kemudian, Dimas Irawan, alumni Fisika 1997, yang menjabat sebagai Kepala Subbidang Diseminasi Ilmu Pengetahuan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Austria,  memaparkan tentang fasilitas penelitian, pengembangan, dan transfer teknologi nuklir. Narasumber terakhir yaitu Ahmad Marzuki, Ph.D, selaku Dosen Fisika UNS sekaligus Kepala Laboratorium Optika Fotonika FMIPA UNS dan pencipta ventilator  pernafasan untuk Covid-19.

Dalam wedangan ini, Ahmad Marzuki, Ph.D membahas tentang bincang ringan tentang pembuatan ventilator di UNS. Virus Covid-19 masuk melalui saluran pernafasan dan langsung menyerang paru-paru.  Maka dari itu, para pasien Covid-19 memerlukan ventilator.
“Ventilator adalah alat bantu pernafasan. Jadi pasien yang gagal melakukan pernafasan secara sendirinya terbantu, gimana memasukkan udara ke paru-paru dan bagaimana kita mengambil udara dari paru-paru yang telah diolah di sana tertarik keluar, itulah prinsip ventilator,” pungkasnya.  [MnR/MIPA]

Sumber : uns.ac.id