Mahasiswa FMIPA Memenangkan Lomba Riset Sawit Yang Diselenggarakan oleh BPDPKS

FMIPA UNS â€“ Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil memenangkan Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Lomba ini menjadi bagian dari Program Penelitian dan Pengembangan Sawit yang akan diberikan dalam bentuk dukungan dana.

Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman menjelaskan bahwa total proposal yang masuk sebanyak 468, disaring kembali menjadi 300 proposal untuk dilakukan penilaian. Setelah melewati sejumlah seleksi, terdapat 30 riset yang layak mendapatkan pendanaan.

Proses selanjutnya adalah 30 riset tersebut kembali dievaluasi untuk menetapkan 10 besar penelitian yang ditampilkan dalam acara Final Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa 2021 pada 26-27 Agustus 2021.

Setelah melalui seleksi yang ketat, akhirnya Tim dari Mahasiswa Program Studi KIMIA FMIPA UNS, yang tediri dari Syifa Hanifah, Fiqri Apriansyah, Agung Prakoso dan Melani Puji P di bawah bimbingan Dr. rer.nat Fajar Rakhman Wibowo berhasil memenangkan Lomba dengan mendapatkan Juara III. Dengan prestasi ini, maka selama tiga periode lomba riset sawit, berturut-turut mahasiswa FMIPA selalu berhasil meraih Juara. Tahun 2017 meraih Juara II, sementara pada tahun 2019 meraih Juara I. Lomba riset sawit sendiri diselenggarkan setiap dua tahun sekali. Perasaan syukur dan senang menyelimuti tim sebagaimana diungkapkan oleh Syifa Hanifah.

“Alhamdulillah, sangat senang dan bersyukur bisa menang di lomba sawit dan bisa membawa nama UNS,” ujar Syifa ketika dihubungi tim mipa.uns.ac.id pada Jum’at (10/09/2021).

Foto : dok bpdp.or.id

Adapun judul penelitian yang diangkat oleh Syifa dkk. adalah “Pengembangan Biomaterial Pengantar Obat Berbasis Porous Cellulose Terfungsionalisasi dari Limbah Tanda Kosong Kelapa Sawit.”

Syifa mengatakan bahwa yang melatarbelakangi mengikuti lomba riset sawit dengan mengambil tema ini adalah jumlah pengidap kanker semakin hari semakin bertambah. Sementara pengobatan yang dilakukan sampai saat ini masih berbasis kemoterapi konvensional dimana terapi tersebut turut memberikan efek samping berupa membunuh sel-sel normal selain sel kanker akibat pelepasan obat yang tidak tertarget dan terkontrol.

Oleh karena itu, tim MIPA UNS berinovasi membuat suatu material yang bisa mengontrol pelepasan obat pada sel kanker yang telah ditargetkan dengan basis selulosa yang diambil dari limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang melimpah untuk meningkatkan nilai guna TKKS pada aplikasi biomedis.

Menjadi harapan kita bersama semoga hasil penelitian dapat bermanfaat untuk kepentingan industri sekaligus menjadi masukan kepada pemerintah untuk menentukan arah industri sawit di masa mendatang. Dan juga menjadi penyemangat generasi muda untuk memberikan kontribusinya dalam memperkaya keilmuan dalam kelapa sawit. [MnR/MIPA]

Scroll to Top