FMIPA UNS – Orasi Profesor dan Doktor Baru, merupakan sebuah tradisi ilmiah akademik yang terus dipertahankan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Dalam rangkaian perayaan Dies Natalis ke-26 FMIPA, pada hari Kamis (29/9/2022) diselenggarakan kegiatan Orasi Profesor dan Doktor Baru bertempat di Aula Gedung C FMIPA UNS. Pada kesempatan ini menampilkan empat orang profesor masing-masing adalah Prof. Dr. Agus Supriyanto, S.Si., M.Si.; Prof. Nuryani, S.Si., M.Si., Ph.D.; masing-masing dari Prodi Fisika, Prof. Dr. Prabang Setyono, S.Si., M.Si. dari Prodi Ilmu Lingkungan dan Prof. Dr. Dra. Sri Subanti, M.Si. dari Prodi Statistika.

Disamping secara luring, kegiatan orasi profesor juga dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom cloud meeting dan disiarkan secara langsung melalui kanal You Tube fmipa uns. Hadir pada kegiatan tersebut adalah dosen, tenaga kependidikan dan juga mahasiswa. Diharapkan dari kegiatan ini apa yang menjadi konsentrasi keilmuan dari profesor baru bisa terdeminasi  bagi civitas akademika Fakultas MIPA.

“Kami berharap dengan orasi profesor baru ini, bisa menginspirasi civitas akademika Fakultas MIPA untuk meningkatkan penelitian ilmiahnya, dan menciptakan kolaborasi antar disiplin ilmu yang ada, sehingga kebermanfaatanya bisa lebih dirasakan,” ujar Dekan dalam sambutannya.

Prof. Dr. Agus Supriyanto, S.Si., M.Si. Guru Besar Bidang Ilmu Fisika Material Sel Surya menyampaikan materi dengan Judul “Peran Material Sains Sel Surya Berbasis DSSC Dalam Inovasi Energi Baru Terbarukan Menuju Transisi Energi”.

Menurut Prof. Agus, saat ini Indonesia sudah saatnya untuk melakukan transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan. Salah satunya dengan mengurangi penggunaan batubara dan energi fosil lainnya menuju energi baru terbarukan (EBT), bersih ramah lingkungan, murah/ekonomi. Salah satunya adalah Peran Sains Material Sel Surya Berbasis DSSC dalam Inovasi Energi Baru Terbarukan Menuju Transisi Energi. Kajian sains material sel surya DSSC sangat terbuka untuk mencapai hasil yang optimal, mulai dari optimasi dye, doping logam, elektrolit, elektroda lawan dan lain lain.

Sementara itu, Prof. Nuryani, S.Si., M.Si., Ph.D. Guru Besar Bidang Ilmu Instrumentasi Medis menyampaikan orasi dengan judul “Instrumentasi Medis Berbasis Elektrokardiogram Dengan Menggunakan Teknik Kecerdasan Buatan”. Sebagaimana dikatakan oleh Prof. Nuryani, alat kesehatan merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan di samping obat. Pasar alat kesehatan di Indonesia masih diramaikan oleh produk impor yang menguasai pasar hingga 92%. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dalam rangka mendorong kemandirian alat kesehatan diperlukan upaya dan inovasi yang terus menerus untuk meningkatkan kuantitas dan mutu alat kesehatan dari dalam negeri.

Pada kesempatan tersebut, Prof. Nuryani memperkenalkan prototipe EKG menggunakan ponsel pintar yang dilengkapi dengan informasi beberapa parameter EKG, seperti detak jantung. Hasil rekaman EKG dijadikan sebagai data elektronik yang diolah lebih lanjut untuk berbagai macam keperluan medis dengan melibatkan Computational Intelligence (CI). Menurut Prof. Nuryani, keunggulan alat berbasis EKG menggunakan CI diantaranya adalah kemampuan untuk analisis EKG secara otomatis; informasi dini (sebelum bertemu dengan tenaga medis); sesuai dengan gangguan yang tidak menunjukkan adanya gejala fisika tertentu serta berbentuk relatif kecil dan portabe.

Guru Besar ketiga yang menyampaikan orasi adalah Prof. Dr. Prabang Setyono, S.Si., M.Si. Guru Besar Bidang Ilmu Pencemaran Lingkungan dengan judul orasi, “Mitigasi Pencemaran Lingkungan Dalam Perspektif SDGs (Sustainable Development Goals)”. Menurut Prof. Prabang, mitigasi Pencemaran Lingkungan harus dilakukan secara SMART (Spesific,  Measurable, Attainable, Relevant, Timely)

Spesific artinya analisis kandungan bahan pencemarnya harus bersifat spesifik sehingga mitigasinya dapat dilakukan secara spesifik sesuai karakteristiknya. Measurable berarti kuantitas dan kualitas bahan pencemarna harus measurable (terukur) berbasis instrumen uji sesuai standar yang telah ditetapkan. Sementara Attainable adalah ketercapaiannya tujuan mitigasi bahan pencemar dari aspek ekologi dapat diukur berdasarkan ruang , spasial, budget dan metodologinya.

Relevant artinya mitigasi bahan pencemarnya harus relevan dengan pendekatan metode identifikasi dan analisisnnya berbasis sains dan teknologi yang update dan relevan. Dan Timely berarti komplesitas dalam kasus pencemaran lingkungan harus mempunyai neraca waktu penanganan yang jelas dan terukur.

Dan Guru Besar keempat yang menyampaikan orasi adalah Prof. Dr. Dra. Sri Subanti, M.Si. Guru Besar Bidang Ilmu Statistika Ekonomi Judul Orasi: “Peran Statistika Dalam Penelitian Ekonomi”. Menurut Prof Subanti, statistika yang mengkolaborasikan dengan ide dan teori bidang ekonomi diharapkan mampu menjawab tantangan dan fenomena ekonomi yang senantiasa dinamis kedepan. Karena, kolaborasi statistika dan ekonomi dapat memberikan konstribusi inovatif dan menjadi bagian dari konstituen dunia dengan memberikan perhatian kepada isu lingkungan, konservasi, penggunaan sumber daya berkelanjutan, gender, korupsi, politik, sosial, disrupsi, demografi, hingga energi. [Humas FMIPA UNS]